Denpasar, Gatra.com- Persoalan isu turis yang menginap dan tinggal di indekos, menjadi perhatian Plt. Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali, Putu Astawa. Ia mengatakan, hal tersebut akan memperburuk citra pariwisata Bali. Menurutnya, ini akan berdampak pada kualitas kunjungan wisatawan ke Bali.
"Tentu harus segera diurus, jika tidak takutnya nanti malah akan terdegradasi, karena pariwisata Bali tersebut harus merupakan pariwista yang berkualitas. Pembangunan ini juga harus tetap berkelanjutan. Jangan kita hanya berpikir untuk generasi saat ini saja, melainkan harus tetap dapat kita wariskan dan berkelanjutan. Oleh karena itu, jika dilihat di Bali sendiri tidak memiliki sumber alam yang lain lagi selain pariwisata, guna mendukung ekonomi," ujarnya di Renon, Denpasar, Selasa (22/10).
Ia juga mempertanyakan pengaturan mengenai pengamanan serta kualitas turis yang akan datang, sehingga diperlukan pengaturan pengamanan. Selain itu, Dinas Pariwisata Provinsi Bali juga akan memetakan rencana kebijakan tersebut.
"Jangan sampai nantinya Bali dijual terlalu murah. Meskipun jika dilihat persaingan dewasa ini memang sangat ketat. Nantinya, turis yang masuk ke Bali yang sesuai dengan yang diinginkan. Jika, ke depan merupakan turis yang tinggal di hotel berkelas," ujarnya.
Astawa memikirkan standarisasi wisatawan, tentunya disesuaikan dengan peraturan Gubernur Bali, termasuk pedoman pariwisata Bali.
"Memang harus ada standar dan tidak dapat berjalan sendiri dalam Pariwisata Bali. Jadi ke depan harus dikelola, agar pariwisata Bali menjadi pariwisata ungulan. [Harapannya] Bali tetap menjadi destinasi wisata yang berkelas dunia," katanya.
Menurutnya, Bali menonjolkan pariwisata budaya yang harus tetap dipertahankan. Seluruh stakeholder harus memiliki komitmen dan langkah bersama. "Jangan sampai Bali menjadi terpecah saat ini maupun ke depannya," tutupnya.