Jakarta, Gatra.com - Partai Gerindra resmi bergabung dengan pemerintah usai Ketua Umum (Ketum) Partai Gerindra Prabowo Subianto dengan Wakil Ketua Umum (Waketum) Edhy Prabowo menghadap presiden Joko Widodo di Istana Negara kemarin sore, Senin (21/10).

PKS sebagai partai yang juga mengusung Prabowo dalam Pilpres awal tahun ini bereaksi. Menurut Ketua DPP PKS, Mardani Ali Sera, hal tersebut merupakan strategi setiap partai. Ia memastikan, hubungan PKS dengan Gerindra tidak terganggu.

"Yang pertama, setiap partai pasti punya strategi dan proyeksi sendiri. Kami dengan Gerindra akan tetap bersahabat apapun keputusan dari Gerindra. Mendoakan yang terbaik buat Gerinda. Walaupun ada kekhawatiran, ketika masyarakat merasa antiklimaks dalam pemilu kemarin dan memanajemen kekecewaan publik ini tidak mudah," ucap Mardani saat ditemui di ruang kerjanya, Gedung Nusantara I, Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa (22/10).

Menurutnya, PKS akan tetap dalam jalur oposisi. Ia mengkhawatirkan, pengawasan dan penyeimbang sudah tidak sehat lagi karena komposisi kabinet yang gemuk. 

"Saya bisa mengatakan secara normatif akan sangat tidak sehat. Walaupun, saya berharap selalu, PKS tidak [menjadi] oposisi sendirian. Kalau pun katakan dari 570 [total kursi parlemen], yang paling sehat ketika katakan mendukung Pak Jokowi 300. Di kita 275 itu sehat sekali ya, 200-250 masih sehat," tandasnya.