Home Internasional Tuntut Balas, Cina Minta WTO Beri Sanksi US$2,4 Miliar ke AS

Tuntut Balas, Cina Minta WTO Beri Sanksi US$2,4 Miliar ke AS

Jenewa, Gatra.com - Cina meminta Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) untuk menjatuhkan sanksi kepada Amerika Serikat, karena mereka telah gagal dalam mematuhi aturan organisasi itu dalam menjaga perdamaian perdagangan global. Cina menununtut AS membayar sanksi sebesar US$2,4 miliar.

Sementara itu, seperti dilansir Reuters, Selasa (22/10), pada dokumen yang dikeluarkan WTO Senin (21/10) lalu, organisasi itu akan mengusut kembali kasus-kasus perdagangan yang terjadi sejak era Presiden Barack Obama, mulai 28 Oktober mendatang.

Tidak hanya itu, WTO pun memutuskan juga, agar AS mau menerima harga yang diajukan Cina, untuk mengganti tarif yang sudah diterapkannya terhadap Beijing. Meskipun menurut Kantor Perwakilan Dagang Amerika Serikat (USTR), harga-harga yang diterapkan AS telah terdistorsi.

Baca Juga: AS Harus Batalkan Tarif Baru Jika Ingin Selesaikan Konflik

Mengenai ketidakpatuhan AS, hakim banding WTO menjelaskan, pada Juli, AS tidak sepenuhnya mematuhi peraturan badan perdagangan tentang tarif yang dikenakan pada panel surya, menara angin, dan tabung baja Cina. Karenanya, organisasi itu mengatakan kepada Beijing, mereka dapat menjatuhkan sanksi balasan jika Washington tidak juga menghapus tarif tersebut.

Sebagai respon atas sanksi yang akan dijatuhkan padanya, Washington dengan tegas menantang validitas putusan WTO. Selain itu, mereka juga akan membawa permasalahan tersebut ke tahap arbitrasi.

Mereka juga berpendapat, sanksi yang akan dijatuhkan WTO pada AS akan membawa keuntungan tersendiri kepada Cina. Misalnya saja seperti Cina yang akan mendapatkan subsidi dari barang-barang manufaktur dan mrnjualnya lagi di pasar dunia. Bahkan, AS menganggap bahwa WTO telah salah dalam mengambil keputusan. Menurut mereka, sesungguhnya Cina yang salah dalam pelanggaran-pelanggaran aturan WTO.

Baca Juga: Pertumbuhan PDB Cina Terendah Saat ini

Namun, Wakil Direktur Jenderal WTO, Alan Wolff, yang juga merupakan orang Amerika berpangkat paling tinggi dalam organisasi itu, menolak mengomentari kasus khusus itu di sebuah acara yang diselenggarakan oleh think tank, di Washington. Meski begitu, pihaknya tetap yakin akan relevansi WTO.

"WTO tidak bisa mencegah perang dagang, tetapi itu bisa menjadi bagian dari solusi. Mungkin ada masa-masa sulit di depan, tetapi pada akhirnya sistem perdagangan akan bertahan dan ditingkatkan," ujar dia.

 

356