Riyadh, Gatra.com - Menteri Pertahanan AS, Mark Esper tiba di Arab Saudi pada hari Senin (21/10) waktu setempat. Kedatangannya di tengah ketegangan yang memuncak antara Amerika Serikat dan Iran, serta Rusia yang berusaha untuk meningkatkan pengaruh regionalnya di kawasan Timur Tengah.
Dilansir Reuters, Esper akan bertemu dengan Raja Salman beserta Putra Mahkota, Mohammed bin Salman (MBS) dalam kunjungan pertamanya ke Saudi semenjak menjabat sebagai Menhan.
Kunjungan itu dalam rangka meyakinkan Riyadh atas hubungan bilateral antara kedua negara tersebut.
Ketegangan AS dan Iran telah meningkat ke sejak Mei 2018 lalu, ketika Trump menarik diri dari perjanjian nuklir internasional, yang di teken pada 2015 bersama dengan Teheran. Perjanjian itu untuk membatasi program nuklir Iran sebagai imbalan atas pelonggaran sanksi AS.
Amerika Serikat telah mengerahkan pasukan militer ke Arab Saudi untuk meningkatkan pertahanan kerajaan setelah serangan terhadap lokasi minyak milik Aramco pada bulan lalu.
Terlepas dari adanya pasukan tambahan, terdapat pertanyaan tentang komitmen AS terhadap sekutu-sekutunya di wilayah Timur Tengah.
Baru-baru ini Trump mengumumkan penarikan pasukan secara mendadak dari Timur Laut Suriah, yang praktis membuka pintu bagi Rusia untuk meningkatkan pengaruhnya di kawasan Timur Tengah.
Seorang pejabat senior pertahanan AS yang tidak ingin disebutkan namanya mengatakan, pihaknya masih ingin dipandang sebagai mitra pilihan di kawasan itu.
Sementara itu, menurutnya Rusia tidak dapat diandalkan, baik dari tingkat pelatihan ataupun peralatan militernya.
Presiden Rusia, Vladimir Putin mengisyaratkan kekuatannya di Timur Tengah telah meningkat setelah dirinya mengunjungi Arab Saudi, setelah lebih dari satu dekade tidak pernah mengunjungi negara kerajaan itu.