Home Milenial Ini Cara Menikmati Ruang Multisensori Ahmad Yani

Ini Cara Menikmati Ruang Multisensori Ahmad Yani

Semarang, Gatra.com - Penumpang pesawat terbang dengan berkebutuhan khusus mendapat perhatian penuh oleh PT Angkasa Pura I selaku pengelola Bandara Internasional Jenderal Ahmad Yani Semarang.
 
Selain memiliki ruang multisensori yang ada di lantai dua terminal penumpang, ada pula ruang Spesial Needs Service Holding Room, ada di lantai satu berdekatan dengan area check in bandara.
 
 
Direktur Pemasaran dan Pelayanan Angkasa Pura I Devy Suradji menerangkan bagiamana cara para penumpang berkebutuhan khusus untuk bisa menikmati ruangan-ruangan tersebut.
 
Penumpang berkebutuhan khusus menurutnya tak hanya berlaku bagi para penyandang disabilitas saja. Ada pula ibu hamil, penumpang dibawah usia 12 tahun, penumpang sakit, penumpang yang sulit bergerak, lansia, maupun penyandang autisme.
 
"Semua demi kenyamanan para penumpang pesawat terbang di Bandara Ahmad Yani," katanya, Senin (21/10).
 
Untuk mendapatkan layanan tersebut kata Devy, penumpang berkebutuhan khusus pada saat check in, orang tua atau yang mendampingi cukup menyebutkan jika termasuk berkebutuhan khusus.
 
 
"Cukup bilang ke petugas, anak saya autisme, atau perlu kursi roda, ada petugas yang akan sigap melayani," katanya.
 
Dari meja check in, petugas akan memberikan tanda khusus bagi penumpang tersebut. Untuk bisa menikmati ruang multisensori atau ruang Spesial Needs Service Holding Room.
 
"Jika disabilitas maka akan diberi kursi roda, maka akan diantar langsung menuju ruang Spesial Needs Service Holding Room atau multisensori," jelasnya.
 
Petugas selaku guide akan mengantar penumpang pada dua ruangan tersebut, sesuai dengan kebutuhan khususnya.
 
Di dalam ruang Spesial Needs Service Holding Room, penumpang berkebutuhan khusus bisa menikmati fasilitas seperti tempat duduk kuris atau bean bag. Informasi trafik penerbangan juga terintegrasi dalam ruangan sehingga penumpang tidak tertinggal jadwal pesawat.
 
"Dalam ruangan multisensori penumpang autisme bisa menenangkan diri, ada permainan warna yang mampu menjadi perhatian mereka dengan pencahayaan redup, sehingga bisa membuat mereka nyaman dan tenang untuk melanjutkan perjalanan," katanya.
 
Saat jadwal penerbangan keberangkatan diumumkan, maka petugas akan mengantar mereka sampai ke dalam pesawat untuk bisa memastikan mereka sesuai dengan kursi penumpang yang semestinya. Seperti ibu hamil atau anak kecil yang tidak boleh duduk pada kursi penumpang di area emergency exit.
 
Wakil Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu mengapresiasi adanya dua ruangan bagi penumpang berkebutuhan khusus tersebut.
 
"ini bandara pertama yang punya multisensori room bagi penumpang kebutuhan khusus termasuk autis, karena ada kejadian beberapa waktu lalu maskapai yang menurunkan penumpang anak karena autis. Jangan sampai terjadi lagi," katanya.
 
Adanya ruangan tersebut, kata Hevearita, mampu mengontrol dan menurunkan emosional penyandang autisme untuk tidak banyak gerakan.
 
"Jadi penumpang autisme di dalam pesawat bisa nyaman istirahat atau tidur," katanya.
 
Alan (20), salah satu penumpang berkebutuhan khusus mengaku senang dengan fasilitas Bandara Jenderal Ahmad Yani yang ramah bagi disabilitas. Dia langsung mendapat layanan tersebut.
 
"Ada guide, setiap mau masuk kita ganti kursi roda bagi penyandang disabilitas, kursi roda sudah siap pakai tinggal kita nunggu take off," kata siswa YPAC Semarang tersebut.
 
Dia juga menjajal ruang Spesial Needs Service Holding Room, menikmati nyamannya ruangan sambil menunggu informasi keberangkatan penerbangan.
 
"Ini mau ke Jakarta. Saya sangat improve sekali, guide ramah, ruangan nyaman. Fasilitas di Kota Semarang makin ramah dengan disabilitas," katanya.
528