Yogyakarta, Gatra.com -Kerusuhan mewarnai laga antara PSIM Yogyakarta melawan Persis Solo di Stadion Mandala Krida Yogyakarta, Senin (21/10). Insiden perusakan terjadi hingga di luar stadion.
Kerusuhan mulai timbul saat tim tuan rumah PSIM tertinggal 1-3 atas tamunya pada babak kedua. Bentrokan antar-penonton pun terjadi di tribun sisi sebelah barat.
Usai laga yang berakhir dengan skor 2-3 untuk kemenangan Persis itu, insiden perusakan pun terjadi di luar stadion. Beberapa kendaraan yang diparkir di dalam kompleks stadion dirusak oleh massa. Mobil kepolisian ikut jadi sasaran.
Kepolisian terus berupaya menenangkan para suporter tim tuan rumah. Beberapa kali tembakan gas air mata dilakukan untuk meredam amukan massa.
Dari pantauan di lapangan, massa juga sempat menghalang-halangi kerja para wartawan. Mereka meminta agar peristiwa itu tidak diabadikan kamera.
Kepala Kepolisian Resor Kota Yogyakarta, Komisaris Besar Polisi Armaini mengatakan kerusuhan ini terjadi karena sejumlah suporter tuan rumah kecewa.
"Sebagian melakukan tindakan anarkis. Mereka menyerang proses evakuasi pemain tamu yang kepolisian lakukan. Mobil kami dihadang. Alhamdulillah pemain Persis bisa dibawa keluar (stadion) dengan selamat," katanya, Senin (21/10).
Jumlah kendaraan yang rusak dan terbakar di kompleks stadion masih belum diketahui. Kepolisian hingga malam ini masih berupaya untuk meredam emosi massa.
Ia mengatakan akan melakukan evaluasi atas peristiwa ini. Pihaknya segera mengajak panitia pelaksana pertandingan maupun pemerintah daerah untuk evaluasi. "Kami sayangkan. Ini stadion baru dan rencana ke depan akan ada event internasional," ucapnya.