Padang, Gatra.com - Beberapa pekan lalu, beragam peristiwa unjuk rasa yang dilakukan mahasiswa di Tanah Air, termasuk di Sumatera Barat (Sumbar). Salah satu mahasiswa yang sangat getol melakukan unjuk rasa atau demontrasi itu, berasal dari kampus Universitas Islam Negeri (UIN) Imam Bonjol Padang.
Menanggapi hal tersebut, Rektor UIN Imam Bonjol Padang, Eka Putra Wirman menyatakan, bahwa dirinya senang didemo dan adanya demontrasi yang dilakukan mahasiswa. Apalagi, ia mengaku juga terlahir dari seorang aktivis ketika masih jadi mahasiswa.
Pernyataan itu disampaikannya di hadapan wisudawan ke-82 UIN Imam Bonjol Padang, Minggu (20/10). "Saya senang kalau ada mahasiswa demo. Tapi sangat disayangkan, kalau ketika demo, mahasiswa merusak. Silahkan demo, tapi jangan merusak. Saya juga aktivis dulu, tapi di negeri orang," kata Eka.
Pernyataan itu dikatakan Eka terkait adanya mahasiswa UIN Imam Bonjol Padang juga melakukan unjuk rasa terkait minimnya fasilitas kampus. Selain itu, sebelumnya mahasiswa se-Sumbar melakukan unjuk rasa di kantor DPRD Sumbar, dengan merusak beragam fasilitas senilai Rp3 miliar.
Terkait tuntutan minimnya fasilitas kampus itu, alumni Universitas Qawariyin, Maroko itu menjelaskan bahwa pihaknya sudah menganggarkan di 2018 dan akan dilaksanakan pada 2019 ini. Anggaran itu akan digunakan untuk pengadaan kursi perkuliahan, WC, kafe, mini market kampus, sarana panjat tebing, sport center, dan miniatur kabah.
"Tunggu saja tanggal mainnya, semoga pemainnya tidak nakal. Nanti UIN Imam Bonjol akan banjir kursi, banjir WC, dan 2020 akan ada sport center serta prasarana lainnya yang bisa mendatangkan income untuk kampus," papar Eka.