Jakarta, Gatra.com - Founder serta CEO Go-Jek, Nadiem Makarim pagi ini menyambangi Istana Presiden dengan menggunakan kemeja putih, yang merupakan ciri khas pakaian kabinet Joko Widodo. Secara resmi, ia mengatakan, akan meninggalkan jabatannya sebagai petinggi Go-Jek dan bersedia membantu Presiden selama lima tahun ke depan.
Bermunculan kabar, ia akan ditempatkan dalam pos Kementerian Ekonomi Digital, tetapi belum ditentukan posisi jabatannya. Namun, kabar tersebut belum dapat dipastikan karena pengesahan susunan kabinet rencananya diumumkan pada Rabu (23/10).
Nadiem merupakan pria kelahiran Singapura, pada 4 Juli, 35 tahun yang lalu dari seorang ayah Nono Anwar Makarim, yang merupakan seorang aktivis dan pengacara terkemuka di zamannya serta ibu yang bernama Atika Algadri, anak dari seorang perintis kemerdekaan, Hamid Algadri.
Selepas masa SMA-nya, Nadiem memutuskan untuk kuliah di Brown University, Amerika Serikat dengan mengambil jurusan Hubungan Internasional. Setelah mendapat gelar sarjananya, tiga tahun kemudian dia melanjutkan studi dan berhasil mendapat gelar Master of Business Administration di Harvard Business School.
Karirnya dalam dunia ekonomi digital tidak diragukan lagi. Pada tahun 2006, sesaat mendapatkan gelar S1-nya, Nadiem langsung mengambil posisi sebagai konsultan manajemen di McKinsey & Company. Dia juga merupakan salah satu pendiri Zalora Indonesia, dan menjabat sebagai Managing Editor. Beberapa waktu kemudian, dia keluar dari perusahaan itu dan merintis usahanya, Go-Jek yang sampai saat ini telah menjadi Decacorn dengan nilai valuasi diatas US$ 10 miliar.
Sebelumnya, Minggu (21/7) lalu, Lembaga Arus Survei Indonesia (ASI) telah merilis 20 figur yang berpotensi menjadi menteri milenial di kabinet Jokowi-Ma'ruf Amin. Direktur Eksekutif ASI, Ali Rif'an menyebut, ke-20 tokoh tersebut dinilai berdasarkan lima aspek, yakni integritas dan rekam jejak, kompetensi dan kapabilitas, inovasi dan kreativitas, komunikasi publik dan pengaruh sosial, serta aspek manajerial dan kemampuan pemimpin.
Dari 20 nama itu muncul nama Nadiem Makarim yang merupakan figur millenial dari kalangan profesional di posisi kedua dengan skor 78,88. Sementara diurutan pertama di duduki oleh Emil Dardak dengan skor 79,66.
Sementara itu, Ekonom Universitas Indonesia, Fitra Faisal juga sempat menyampaikan, Nadiem layak menjadi menteri pada kepemimpinan Jokowi jilid II. Menurutnya, Indonesia dapat meniru Malaysia dalam mengangkat Syed Syaddiq sebagai Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora).
"Terlebih kita memiliki banyak calon potensial dari kalangan muda yang bisa melahirkan terobosan dalam membantu mengatasi tantangan jangka pendek yang dihadapi Indonesia di bidang ekonomi. Salah satunya, Nadiem Makarim," ujarnya, melalui rilis yang diterima Gatra.com, Sabtu (19/10).
Ia menambahkan, dengan kredibilitas Nadiem dalam membangun Gojek, pria berusia 35 tahun ini bisa diberi kepercayaan untuk beberapa bidang karena kemampuan eksekusi yang mumpuni.
"Pilihannya mulai dari investasi, digital, ataupun bidang pendidikan. Namun, yang saya ingin tekankan, adalah bagaimana digitalisasi menjadi tuntutan dunia saat ini. Semua bidang akan terkait dengan digitalisasi dan juga tehnologi, makanya digital sangat penting. Menurut saya, Nadiem punya kapasitas dalam hal itu," ucap Fitra Faisal.