Beirut/Ankara, Gatra.com - Pasukan Demokratik Suriah (SDF) yang dipimpin Kurdi mengatakan, pihaknya telah menarik diri dari kota perbatasan Ras al Ain menyusul kesepakatan gencatan senjata yang diperantarai oleh Amerika Serikat. Kendati begitu, seorang juru bicara pemberontak Suriah mengungkapkan, penarikan pasukan belum sepenuhnya dilakukan.
Seperti dilansir Reuters, Senin (21/10), Ras al Ain adalah salah satu dari dua kota di perbatasan Turki-Suriah yang telah menjadi sasaran utama serangan Turki untuk mendorong kembali para pejuang Kurdi dan menciptakan zona aman di wilayah tersebut.
Turki telah menghentikan serangannya pada Kamis (17/10) malam lalu yang terjadi selama lima hari. Gencatan itu berdasarkan kesepakatan yang dilakukan antara Presiden Turki, Gayyip Erdogan dan Wakil Presiden AS, Mike Pence.
Erdogan memperingatkan, pasukannya akan melanjutkan serangan jika pasukan SDF belum mundur dari daerah itu ketika batas waktu yang telah ditentukan habis. "Kami tidak memiliki pejuang lagi di kota," kata juru bicara SDF, Kino Gabriel merujuk pada Ras al Ain.
Sementara itu, juru bicara pemberontak, Mayor Youssef Hamoud menuturkan, SDF belum sepenuhnya keluar dari Ras al Ain.
Turki melancarkan serangannya setelah Presiden Donald Trump mengumumkan penarikan pasukan AS dari wilayah Timur Laut Suriah. Langkah tersebut menuai kritikan, karena dianggap sebagai pengkhianatan sekutu Kurdi yang telah berperang selama bertahun-tahun bersama pasukan AS melawan ISIS.
Namun, Trump sekarang condong mendukung rencana militer baru untuk menjaga sekitar 200 tentara AS di Suriah Timur dekat perbatasan Irak. Gedung Putih menolak menanggapi hal tersebut.
Ankara berusaha mengatur zona itu sebagai penyangga karena menganggap YPG, komponen utama SDF, sebagai kelompok teroris. YPG telah menjadi sekutu dekat AS dalam perang melawan ISIS.
Penarikan pasukan AS ini juga seperti yang Rusia harapkan. Rusia sendiri merupakan pendukung utama Presiden Suriah, Bashar Al-Assad. Pasukan Suriah dan Rusia, diundang oleh otoritas Kurdi, pekan lalu memasuki dua kota perbatasan Manbij dan Kobani yang telah dikosongkan oleh pasukan AS.
Erdogan telah mendukung pemberontak yang berjuang untuk menggulingkan Assad dalam konflik delapan tahun di Suriah, tetapi dia mengaku tidak memiliki masalah dengan pasukan pemerintah Suriah yang ditempatkan di dekat perbatasan, jika milisi YPG dipindahkan.