Jakarta, Gatra.com -- Terjadi pertemuan Presiden Jokowi dengan Sohibul Iman, Presiden Partai Keadilan dan Sejahtera (PKS). Pertemuan sebelum diumumkan kabinet Jokowi-Ma'ruf. Mungkinkah pertemuan itu berimbas secara politik, mengingat Jokowi juga ingin bertemu PKS setelah semua partai merapat kepadanya. Sedangkan PKS besikukuh pertemuan setelah pengumuman kabinet.
Namun dua presiden itu akhirnya bertemu sebelum pengumuman kabinet. "Oh, ini beda konteks. Selain ini undangan dari MPR, juga tidak ada pembicaraan politik apa pun, hanya ucapan selamat," kilah Sohibul.
Jangan-jangan gegara pertemuan itu ada menteri dari PKS. "Wah, itu keajaiban!" kata Sohibul sambil tertawa.
Pelantikan Presiden Jokowi dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin, 20/10, memang mempertemukan dua presiden. Yaitu, Presiden Republik Indonesia dan Presiden PKS. Pertemuan Joko Widodo (Jokowi) dan Mohamad Sohibul Iman usai pelantikan di Gedung DPR/MPR RI, Jakarta Pusat.
Semula pertemuan dua presiden ini sulit diwujudkan. Sohibul Iman menegaskan, PKS akan menjadi kekuatan penyeimbang. Akan betermu Jokowi setelah pengumuman kabinet. Bahkan, ketika Jokowi mengutus Pratikno menemui Hidayat Nurwahid, dan menyediakan waktu untuk bertemu, PKS tetap pada pendiriannya. Boleh bertemu setelah pengumuman kabinet.
PKS berencana, takdir berkehendak lain. Sohibul Iman diundang MPR untuk menghadiri pelantikan Jokowi. Dia duduk tepat di belakang Presiden RI ke 6, Susilo Bambang Yudhoyono. Wah, ketemu Jokowi sebelum pengumumam kabinet? "Ini undangan pimpinan MPR. Kelihatannya tidak akan ada momen dimana saya salaman dengan presiden Jokowi," kata Sohibul. Namun momentum tersebut ternyata datang. Dua presiden itu bertemu dan bersalaman.