Muaro Jambi, Gatra.com - Rumah ibadah umat Kristiani di wilayah Muaro Jambi mendapat penjagaan ketat dari pihak kepolisian dan TNI pada Minggu (20/10). Penjagaan ini dilakukan kepolisian dan TNI untuk menciptakan rasa aman bagi umat Kristiani dalam melaksanakan ibadah menjelang pelantikan Presiden dan Wakil Presiden periode 2019 -2024.
Kapolres Muaro Jambi, AKBP Mardiono turun langsung memantau pelaksanaan ibadah minggu umat Kristiani. Usai memimpin apel siaga, Mardiono langsung meninjau pelaksanaan ibadah di gereja HKBP Agave, Desa Mendalo Darat, Kecamatan Jaluko.
Mardiono mengatakan, pemantauan pelaksanaan ibadah merupakan kegiatan yang rutin dilakukan setiap minggunya. Kegiatan ini dilaksanakan bertujuan untuk menciptakan rasa aman nyaman bagi umat dalam menjalankan ibadahnya.
"Semua kegiatan masyarakat kita pantau agar berjalan dengan aman, termasuk kegiatan masyarakat dalam menjalankan ibadah. Contohnya ibadah Minggu umat Nasrani di gereja-gereja," kata Mardiono dikonfirmasi Minggu (20/10).
Mardiono menyebut, kondisi Kamtibmas di Muaro Jambi selama ini memang kondusif. Namun, Polres Muaro Jambi tidak boleh terlena dan lengah dengan situasi tersebut. Kepolisian akan terus melakukan pemantauan agar segala potensi sekecil apapun bisa segera dideteksi dan diminimalisir sedini mungkin.
"Walaupun kondusif, kita tidak boleh lengah. Pemantauan harus tetap dilakukan," ujarnya.
Begitu tiba di gereja HKBP Agave, Mardiono langsung memberi arahan kepada jajarannya yang bertugas melakukan pengamanan di sana. Personil yang bertugas diingatkan agar selalu waspada dalam melakukan pengamanan. Termasuk mengecek setiap orang atau barang dianggap yang mencurigakan. Pengecekan dilakukan sesuai Standart Operational Procedur (SOP).
Mardiono dengan ramah terlihat menyapa jemaat yang beribadah. Dalam kesempatan tersebut, Mardiono turut mengajak kristen dan umat beragama di Muaro Jambi untuk selalu menjaga kerukunan, persatuan serta kesatuan. Dia meminta agar seluruh umat beragama tidak mudah terpancing dan terprovokasi dengan isu-isu yang memecah belah persatuan.