Kupang, Gatra.com - Menyongsong kebaktian pada Ahad, 20 Oktober 2019 yang bertepatan dengan pelantikan Presiden dan Wakil Presiden, semua gereja di Nusa Tenggara Timur (NTT) akan dijaga ketat. Ini karena sesuai isu bahwa sejumlah rumah ibadah, gereja akan dibom oleh kelompok tertentu yang lagi viral sekarang ini.
“Sesuai info intelijen kami, situasi dan kondisi di NTT kondusif. Namun Polda NTT dan jajarannya Polres, Polsek dan Pospol tetap siaga. Anggota kami sebar ke gereja–gereja baik dalam pengamanan ( PAM ) terbuka maupun PAM tertutup,” kata Wakapolda NTT Brigjen Johny Asadoma kepada Gatra.com Sabtu malam (19/10).
Dia menyebutkan selain pengamanan terbuka dan tertutup, tim patrol gabungan Polri dan TNI juga terus akan melakukan patroli memantau gereja dan obyek vital lainnya yang berpotensi terjadi hal–hal yang tidak diinginkan.
“Selain Pengamanan terbuka dan tertutup, team gabungan Polri dan TNI akan terus melakukan patroli memantau gereja–gereja maupun obyek vital lainnya seperti mal, terminal, dan fasilitas umum lainnya. Prinsipnya kami jaga agar NTT aman pada hari plantikan Presiden dan Wakil Presiden,” jelas Brigjen Johny Asadoma.
Mantan Wakapolda Sulawesi Utara ini menyebutkan pihaknya sudah berkoordinasi dengan semua pimpinan gereja di NTT agar para pengaman gereja seperti Satpam dan lainnya juga ikut membantu anggota yang bertugas.
“Kami telah melakukan koordinasi dengan semua gereja agar anggota pengaman, satpam nya juga akan ikut pro aktif membantu pengamanan. Karena mereka yang tahu persis mana umat mereka dan mana yang tidak atau dicurigai. Jika melihat menemukan seperti itu tolong dikoordinasikan dengan anggota kami yang bertugas di gereja,” ujarnya.
Menyangkut kondisi dan situasi di NTT menjelang pelantikan Presiden dan Wakil Presiden, Brigjen Johny Asadoma menyebutkan sejauh ini sesuai pemantauan cukup aman terkendali.
“ Situasi dan kondisi di NTT menjelang pelantikan Presiden dan Wakil Presiden seuai pantauan kami cukup aman dan terkendali. Namun kami tetap waspada untuk mengantisipasi hal –hal yang tidak diinginkan. Anggota kami akan tetap siaga dan melaksanakan tugas sesuai perintah dalam operasi gelar pasukan pengamanan pelantikan Presiden dan Wapres di Polda Jumad, 18 Oktober 2019 kemarin ,” tandas Brigjen Johny Asadoma.
Menjawab pertanyaan Gatra.com apakah ada kelompok–kelompok yang telah mengajukan izin untuk melakukan aksi demo Minggu 20 Oktober 2019 terkait pelantikan Presiden dan Wakil Presiden dia menyebutkan sejauh ini belum ada.
“Sampai hari ini 19 Oktober 2019 belum ada satupun kelompok yang mengajukan izin ke Polda atau Polres untuk melakukan aksi demontrasi. Namun jika ada yang mencoba melakukan aksi pasti akan dibubarkan karena tanpa ijin,” kata Johny yang juga Ketua PB Pertina ini.