Jakarta, Gatra.com– Selama lima tahun ke depan, Pemerintah berkomitmen membangun sumber daya manusia (SDM) Indonesia yang unggul, sehingga cita-cita bangsa ini menjadi negara maju nomor lima di dunia pada 2030 dapat terwujud.
Berangkat dari hal tersebut, Forum Komunikasi Pejuang NKRI menggelar Sarasehan Kebangsaan Sabtu (19/10/2019) di Ballroom Hotel Century, Kawasan Gelora Bung Karno, Jakarta.
Hadir dalam sarasehan, Mantan Ketua DPR RI dan Politisi, Akbar Tanjung, Guru Besar dan Dosen Teknik Kimia ITB, Prof. I Gede Wenten, Politisi Partai Golkar, Ir. Ridwan Hisjam, Perancang-Pembuat Fin Komodo, Ir. Ibnu Susilo, dan Ketua Umum Forum Komunikasi Pejuang NKRI Prof. Muji.
Ketua Umum Forum Komunikasi Pejuang NKRI, Profesor Muji mengatakan bahwa sebagai satu bangsa, Indonesia memiliki sumber daya manusia yang melimpah yang tidak dimiliki bangsa dan negara lain. Namun disamping diberkahi dengan sumber daya manusia belum mumpuni walaupun sudah dibekali pendidikan yang cukup.
“Oleh karena itu melalui sarasehan kebangsaan yang kita gelar hari ini dapat melahirkan pemikiran yang up to date, dan sesuai perkembangan zaman sehingga nantinya bisa menghasilkan sumber daya yang benar-benar dibutuhkan negara,” katanya kepada para wartawan di acara Sarasehan Kebangsaan dengan tema "Membangun SDM Indonesia Unggul Menuju Negara Maju", melalui rilis yang diterima Gatra.com.
Ketua Panitia Sarasehan Kebangsaan, Dody Iwa Kusumah mengatakan kegiatan tersebut bertujuan menghasilkan solusi untuk memajukan sumber daya manusia bangsa Indonesia. Menurut dia susunan kabinet Jokowi-Ma’ruf Amin untuk 5 tahun kedepan dalam rangka membangun SDM yang unggul.
“Menteri harus sesuai dengan ilmu yang diperoleh, tidak melenceng, dan sesuai bidangnya masing-masing,” ujarnya.
Akbar Tanjung sebagai pembicara kunci mengemukakan bahwa sebagai sebuah Partai Politik, Golkar memiliki perspektif memajukan bangsa dengan menghasilkan kader-kader yang mumpuni.
“Saat ini banyak kader-kader Golkar yang berkarya di berbagai lembaga dan institusi seperti Pemerintahan, DPR dan lainnya. Partai Golkar sendiri memiliki sistem sendiri untuk menghasilkan dan menguji kadernya yanh disebut PDTT (Prestasi, Dedikasi dan Tidak Tercela),” ucap dia.
Ir. Ibnu Susilo sendiri menjelaskan tentang Teknologi Transportasi, dimana menurutnya transportasi harus dibuat sebagai industri sendiri secara step by step, sehingga tidak hanya berteori tetapi harus diterapkan secara mandiri.
“Ini semua bisa terwujud jika didukung SDM yang unggul. Itu sesuai dengan visi Indonesia yang dicanangkan oleh Presiden Jokowi. Sudah saatnya kita bangkitkan jiwa nasionalisme untuk kejayaan bangsa ini,” tuturnya.
Sedangkan Ir. Ridwan Hisjam mengatakan dibidang kelautan bangsa Indonesia harus bisa membangun SDM yang unggul untuk membawa Indonesia Maju. Pemerintah harus fokus membangun industri perikanan agar bisa meningkatkan pemasukan negara.
“Indonesia ini adalah pusatnya ikan sedunia, karena banyak sekali rumpon-rumpon yang bertebaran di laut kita. Laut kita sebagai tempat tinggal ikan.
Perlu kita rubah paradigma baru tentang perikanan SDM. Harus ada target 5 tahun mendatanng, dimana menterinya harus punya target yang jelas, bisa menghasilkan 300 triliun. Jika target tidak tercapai sebaiknya menteri yang bersangkutan harus mundur,” paparnya.
Ridwan juga mengusulkan penerapan dan implementasi satu sistem kementerian kelautan dan perikanan untuk meningkatkan pendapatan negara.
“Target dapat tercapai pejabat setingkat Dirjen dan Menteri bisa bekerjasama . Mereka juga harus mampu bekerja sesuai dengan visi Presiden Jokowi. Harus memiliki chemistry dengan Presiden,” pungkasnya