Semarang, Gatra.com - Mengantisipasi kegagalan pada teknik menanam menggunakan air atau hidroponik. Dosen Universitas Dian Nuswantoro (Udinus) Semarang, Heru Agus Santoso menciptakan sebuah aplikasi berbasis teknologi informasi bernama Internet of Things (IoT) Hydroponic.
Heru merancang aplikasi ini untuk membantu kehidupan para petani hidroponik yang acap kali mengalami kegagalan akibat kurangnya pemantauan. Kesulitan diantaranya pada mengontrol kebutuhan air dan nutrisi.
"Kadang petani menemui kegagalan karena tidak bisa mengontrol kebutuhan air, nutrisi, keasamamam dan lain sebagainya," ujar Heru saat ditemui Gatra.com di laboratoriumnya, Sabtu (19/10).
Dia bersama timnya juga menciptakan alat penyempurna pada teknologi loT Hydroponic berupa Dinus Automatic System of Hydroponic Based IoT (Dashi).
"Alat tersebut berfungsi sebagai pemantau dan secara otomatis akan memberikan keterangan terkait kesuburan tanaman hydroponic," imbuh Agus
Heru menjelaskan, konsep aplikasi ini berbasis Internet of Things (IoT) yang merupakan sebuah konsep dimana objek tertentu punya kemampuan untuk mentransfer data melalui jaringan tanpa memerlukan adanya interaksi dari manusia ke manusia ataupun dari manusia ke perangkat komputer.
"Lewat aplikasi ini, petani dapat memantau tanamannya di berbagai sisi. Seperti kelembapan, suhu ruangan, kadar PH air, kepadatan air dan bahkan mampu secara otomatis menambahkan air, jika air didalam bak penampungan berkurang atau dibawah batas yang telah ditetapkan," jelasnya.
Tak hanya itu, semua pengawasan atau perintah tersebut bisa digerakan secara jarak jauh melalui website di gadget masing masing.
"Kami mencoba membawa industri 4.0 ke dalam pertanian supaya dapat membantu para petani," pungkasnya.