Ambon, Gatra.com - Pejabat Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Maluku, Kasrul Selang, mengimbau warga agar tidak mudah mempercayai informasi-informasi hoaks, yang selama ini berkembang dan meresahkan masyarakat.
"Penyebaran informasi hoaks bertujuan untuk menakut-nakuti dan membuat mental masyarakat menjadi lemah," ujar Kasrul, saat Kegiatan Karya Bakti di Desa Liang, Kecamatan Salahutu, Kabupaten Maluku Tengah, Jumat (18/10/2019).
Menurut dia, hoaks tersebut tidak hanya dapat dilawan melalui pesan singkat berantai atau WhatsApp, ataupun melalui media sosial Instagram.
"Cara kita melawan harus dengan memperkuat ketahanan masyarakat melalui sosialisasi seperti kegiatan-kegiatan seperti ini," tegasnya.
Kasrul menyampaikan bahwa kehadiran tim dari Pemrov Maluku pada saat karya bakti merupakan upaya dalam rangka memberi penguatan kepada masyarakat.
"Semua analisis sudah memastikan daerah ini aman, jadi tidak ada yang perlu ditakuti secara berlebihan. Tetap mawas diri dan berdoa kepada Allah SWT dan tetap bersahabat dengan alam," pintanya.
Dia menambahkan, kedepannya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) akan menyosialisasikan kepada masyarakat desain rumah tahan gempa.
"Saya berharap sosialisasi yang dilakukan akan lebih efektif jika dihadiri seluruh warga masyarakat. Mungkin besok kita harapkan akan lebih banyak lagi warga yang hadir, sehingga apa yang kita sampaikan dapat diketahui dan dimengerti semua warga," harap Kasrul.
Kasrul mengungkapkan, tim yang berada di lapangan, akan membantu warga untuk berbenah memperbaiki fasilitas publik dan rumah-rumah warga pascagempa.
"Kami akan turut membantu melakukan perbaikan-perbaikan apakah itu mushola, masjid, rumah atau jalan. Prinsipnya bila semakin lama tidak ditangani rumah-rumah warga yang rusak, maka sama dengan kita ikut membiarkan keluarga kita lebih lama menderita di bawah tenda," tuturnya.
Kasrul sebutkan Pemerintah Provinsi Maluku akan berkoordinasi dengan Pemerintah Kabupaten Maluku Tengah terkait permintaan masyarakat Desa Liang agar pelayanan kesehatan lebih didekatkan.
"Sebab di sini ada sekitar 3.000 KK atau kurang lebih 17.000 jiwa yang memerlukan pelayanan kesehatan. Hal ini akan kami koordinasi dengan pihak kabupaten agar mengelola Puskesmasnya lebih dekat dengan lokasi di Liang," tandasnya.