Jakarta, Gatra.com- Jokowi berfokus untuk memperi ruang bagi kalangan muda berada di Kabinet Indonesia Kerja Jilid 2. Meski, menteri muda juga harus mengerti manajerial, manajemen, dan bisa mengeksekusi program yang ada. Hal ini menjadi persyaratan, di samping harus dinamis, fleksibel, dan mampu mengikuti perubahan zaman dengan cepat.
Di antara kandidat yang ada, CEO Gojek Indonesia, Nadiem Makarim layak dikedepankan. Menurut ekonom Universitas Indonesia, Fitra Faisal, Indonesia dapat meniru Malaysia dalam mengangkat Syed Syaddiq sebagai Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora).
"Terlebih kita memiliki banyak calon potensial dari kalangan muda yang bisa melahirkan terobosan dalam membantu mengatasi tantangan jangka pendek yang dihadapi Indonesia di bidang ekonomi. Salah satunya, Nadiem Makarim," ujarnya, melalui rilis yang diterima Gatra.com, Sabtu (19/10).
Ia menambahkan, dengan kredibilitas Nadiem dalam membangun Gojek, perusahaan rintisan yang dibangun satu dekade lalu dan kini telah menjadi Decacorn, memiliki valuasi di atas US$10 miliar. Menurutnya, pria berusia 35 tahun ini bisa diberi kepercayaan untuk beberapa bidang karena kemampuan eksekusi yang mumpuni.
"Pilihannya mulai dari investasi, digital, ataupun bidang pendidikan. Namun, yang saya ingin tekankan, adalah bagaimana digitalisasi menjadi tuntutan dunia saat ini. Semua bidang akan terkait dengan digitalisasi dan juga tehnologi, makanya digital sangat penting. Menurut saya, Nadiem punya kapasitas dalam hal itu," ucap Fitra Faisal.
Ia mengatakan, kabinet yang akan dibentuk Jokowi-Ma'ruf Amin akan dihadapkan pada sejumlah tantangan. Mulai dari jangka pendek hingga potensi resesi yang berlanjut, serta krisis yang harus diantisipasi segera.
"Oleh sebab itu, saya ingin mengarisbawahi bahwa memilih menteri yang mampu membuat deregulasi, sekaligus sebagai eksekutor itu sangat penting. Kementerian di periode kedua Jokowi harus mampu menjadi penahan akan tantangan-tantangan ke depan," ujarnya.