Jakarta, Gatra.com - Setelah sukses dengan Zombieland yang pertama sepuluh tahun silam, Columbia Pictures merilis "Zombieland: Double Tap" bulan ini.  Sang sutradara Ruben Fleischer kembali dipercaya menjadi sutradara sekuel tersebut.

Tokoh-tokoh utama masih digawangi oleh aktor-aktor di film pertamanya, seperti Tallahassee (Woody Harrelson), Columbus (Jesse Eisenberg), Wichita (Emma Stone), dan Little Rock (Abigail Breslin). Seperti diketahui, mereka memang tak menggunakan nama asli, tapi nama tempat lokasi asal atau daerah yang berkesan bagi masing-masing individu.

Setelah virus epidemi yang kian menyebar, populasi manusia menjadi semakin sedikit. Para manusia harus bertahan hidup dengan berperang melawan zombie. Empat sekawan yang sukses memerangi zombie di prekuel, kini semakin akrab dan merasa sebagai sebuah keluarga.

Setelah berkelana tanpa tujuan tertentu, kelompok yang dipimpin Tallahassee tinggal di White House, tempat para presiden Amerika Serikat berkantor. Saat ini, negara dan kehidupan manusia telah hancur total. Mereka hidup bersama keganasan zombie. 

Cerita bermula ketika Little Rock merasa tidak betah untuk terus bersama dengan kelompok itu. Ia bertekad untuk berkelana dan memisahkan diri. Wichita sebagai kakak Little Rock memutuskan ikut bersama sang adik dan pergi tanpa sepengetahuan Tallahassee dan Columbus.

Di pertengahan jalan, Wichita ditinggal Little Rock karena satu perkara: Little Rock bertemu dengan seorang musisi hippies, Barkeley (Avan Jogia). Mereka pergi menuju Babylonia, tempat komunitas hippies yang konon hidup damai tanpa gangguan zombie. 

Setelahnya, petualangan Tallahasse dan Colombia dimulai untuk menemukan kembali Little Rock dan sekumpulan hippies. Perjalanan bakal dibumbui aksi-aksi brutal saat bertempur dengan zombie. Maklum saja, zombie-zombie kali ini lebih cepat dan lebih ganas dibanding sebelumnya.

Di sisi lain, film ini menyuguhkan komedi kental dan sarkasme yang menggelitik. Sama seperti aturan nomor 32 mereka, “Menikmati hal-hal kecil”. Maka, walau ini merupakan film aksi, kita tetap bisa menikmati humor yang disajikan.

"Zombieland: Double Tap" merupakan kombinasi antara absurditas dan kekonyolan yang diramu dengan sentuhan animasi berdarah-darah serta sinematografi ala film laga. 

Penokohan dibangun secara teliti, meski secara eksplisit terlihat semena-mena. Tallahassee, misalnya, dicitrakan sebagai tokoh yang tua, sentimen, pemarah tetapi sekaligus juga penuh ketenangan. Karakternya kuat dan mendominasi. 

Di sisi lain, karakter Columbus dibangun sebagai seseorang yang cermat, berbicara terlalu cepat dan mudah goyah. Tokoh Wichita adalah wanita yang cuek, terkadang juga terlihat tangguh. Sedangkan Little Rock tak ubahnya seperti bocah yang menginginkan kebebasan paripurna, sehingga ia begitu tergoda untuk bergabung dengan kumpulan hippies.

Film sekuel Zombieland ini tayang terbatas mulai hari ini. Serta tayang di seluruh bioskop di Indonesia mulai 23 Oktober mendatang di Indonesia.