Jakarta, Gatra.com- Wakil Presiden RI, Jusuf Kalla (JK) diharapkan bisa membantu menyelesaikan konflik di Papua. Hal itu disampaikan oleh jajaran Gerakan Suluh Kebangsaan saat menyambangi kediaman dinas JK di Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (18/10) malam.
Anggota Suluh Kebangsaan, Solahuddin Wahid yang karib disapa Gus Sholah mengatakan, pihaknya berbicara seputar Papua bersama JK secara terbuka. Tujuannya, agar saling mengerti bagaimana sudut pandang dari pemerintah maupun dari sipil.
Gus Sholah menambahkan, alasan JK diharapkan bisa turut menyelesaikan konflik di Papua karena rekam jejaknya yang turut andil menyelesaikan beberapa konflik di Indonesia, saat menjabat sebagai wakil presiden.
"Tadi minta Pak JK, kalau bisa terlibat selesaikan masalah Papua, karena beliau punya pengalaman. Dia mungkin diminta menjadi utusan khusus untuk perdamaian dalam dan luar negeri. Dan itu sejalan dengan usul kami," katanya di kawasan Diponegoro, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (18/10).
Sependapat dengan itu, Ketua Gerakan Suluh Kebangsaan, Mahfud MD menjelaskan, penyelesaian konflik di Papua haruslah melalui jalur konstitusi. Mahfud menyebut, konstitusi dibutuhkan untuk menyelesaikan berbagai konflik di Papua, salah satunya isu separatis.
"Itu biasa di negara demokrasi ada perbedaan seperti itu, dan perbedaan akan diolah dan nantinya akan menuju jalur konstitusional," ujar dia.
Sebelumnya, Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi itu memboyong anggota gerakan Suluh Kebangsaan, di antaranya putri Presiden Keempat RI Abdurrahman Wahid, Alissa Wahid, Alwi Shihab, Gus Sholah saat menyambangi kediaman Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) pada Jumat, (18/10).
Maksud pertemuan tertutup itu untuk memberikan ucapan purna tugas kepada JK yang sudah selesai masa tugasnya di kursi pemerintahan Presiden Joko Widodo periode pertama.
Selain menyampaikan salam perpisahan, Mahfud MD juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada JK atas jasanya selama lima tahun menjabat sebagai wakil presiden. Mahfud menyebutkan, kinerja JK telah membuat Indonesia selamat dan relatif maju.