Jakarta, Gatra.com - Ekonom dan Direktur Riset Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia, Piter Abdullah, mengatakan bahwa utang yang dimiliki Badan Usaha Milik Negara (BUMN) tidak usah diambil pusing.
"Itu sebenarnya no problem. Jadi, kita harus paham karakterisrik dari cooporate itu terlebih dahulu," ujarnya setelah menghadiri Economy Outlook 2020: Capturing Opportunitis to Growth, di Menara BCA, Jumat (18/10).
Karakteristik tersebut, ujarnya ialah sebuah perusahaan akan terus memperbesar aset guna melakukan suatu ekspansi. Salah satu cara untuk melakukan ekspansi ialah dengan melakukan utang.
"Jadi, selama masih aman, saya kita acungin jempol. Karena, itu berarti BUMN bisa melakukan lompatan dalam melakukan pertumbuhan aset tanpa melibatkan suntikan modal dari pemerintah," katanya.
Menurutnya, utang yang dilakukan juga terbilang sehat. Hal tersebut terbukti dari keuntungan yang diperoleh.
"Jadi, kalau kita lihat sekarang BUMN menunjukkan kinerja yang bagus yaitu meski utangnya naik, tapi ini diiringi oleh aset, profit, dan sumbangan dividennya untuk diberikan ke pemerintah," katanya.
Diketahui, utang BUMN tercatat sebesar US$51,07 miliar atau setara dengan Rp723,11 triliun.