Jakarta, Gatra.com- Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal III 2019 diperkirakan menurun dibandingkan dengan kuartal II 2019, yaitu dikisaran 4,9% hingga 5,02%. 
Penurunan tersebut, masih dilatarbelakangi berbagai sentimen, baik internal maupun eksternal. 

“Untuk kuartal III, diperkirakan ada di kisaran 4,9%, karena memang trend eksport yang turun, di tambah dengan pertumbuhan investasi yang tumbuh di bawah 6%,” kata Kepala Kajian Makro Lembaga Penyelidik Ekonomi Mayarakat, Univestitas Indonesia (LPEM, UI), Febrio Kacaribu, saat menghadiri Economy Outlook 2020: Capturing Opportunities to Growth, di Menara BCA, Jumat (18/10).

Febrio menyebut dampak perang dagang yang masih menghantui perekonomian global, termasuk Indonesia, menjadi salah satu penyebab utama. Harga komoditas pun mengalami penurunan yang cukup tajam, seperti untuk komoditas sawit. 

Adapun Ekonom dan Direktur Riset Center of Reform on Economics (CORE), Piter Abdullah memprediksi pertumbuhan ekonomi kuatal III 2019, bisa berada di kisaran 4,95% hingga 5,05%. Karena, pertumbuhan tersebut ditopang oleh konsumsi dan investasi, yang berkonstribusi sebesar 80% untuk perekonomian Indonesia. 

“Jadi, di kuartal III, kita memang mengalami deifisit perdagangan, khususnya untuk ekspor. Tapi, masih berharap dari konsumsi dan investasi. Nah, ini yang mendasari perkiraan kita,” katanya. 

Piter pun memprediksi untuk kurtal IV tahun 2019 masih bisa lebih baik, dikarenakan terdapat liburan natal dan tahun baru. 

“Nanti ada kenaikan, karena memang (pertumbuhan ekonomi) tergantung dari pola musiman,” katanya.