Purwokerto, Gatra.com - Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo mengingatkan kepala sekolah dan guru untuk tidak berkompromi dengan paham radikalisme. Menurutnya, mereka harus pro aktif menangkal paham tersebut agar tidak masuk ke lingkungan sekolah. Ganjar mengatakan paham radikalisme ini tidak hanya menyebar di lingkungan sekolah. Belakangan ditemukan pula di lingkungan pemerintah kabupaten, Polri dan TNI.
"Saya titip kepada guru dan kepala sekolah, jangan main-main soal itu," kata Ganjar usai apel kebangsaan pelajar se-Kabupaten Banyumas di Alun-alun Purwokerto, Jumat (18/10). Sikap tegasnya ini, kata Ganjar, membuat sejumlah pihak tidak menyukainya. Dia bahkan menyebut, ada segelintir orang yang menggunjingkannya.
"Ada yang tidak suka sama saya, bahkan ada beberapa yang ngerasani (membicarakan di belakang), 'gubernure njelehi' (gubernurnya menyebalkan). Gubernurnya seperti jadi musuh yang akan mencopot jabatannya," sambung Ganjar.
Menurut Ganjar, sikap tegas ini bertujuan agar para guru dan kepala sekolah dapat menjalankan tugasnya dengan baik. Selain itu dia juga meminta pihak berwenang melakukan pendalaman untuk memastikan seseorang terpapar radikalisme atau tidak.
"Saya hanya ingin Anda bekerja dengan baik, didik pelajar dengan baik, ajarkan nilai-nilai kebangsaan, agama dengan benar (agar) punya toleransi yang tinggi. Kalau ada mengindikasikan mereka terpapar (radikalisme) atau tidak harus ada urutannya, apa yang dilakukan, kegiatannya rutin atau tidak, berapa bukti yang ada. Jadi tidak bisa mengatakan 'kamu radikal' hanya (karena) satu tindakan," urainya.