Home Teknologi Tiga Kapal Baru Bakamla InI Murni Produksi Anak Bangsa

Tiga Kapal Baru Bakamla InI Murni Produksi Anak Bangsa

Batam, Gatra.com - Badan Keamanan Laut (Bakamla) Ri atau Indonesian Coast Guard (IDNCG) meresmikan tiga unit kapal karya anak Bangsa, untuk memperkuat patroli laut Indonesia, Jumat (18/10) di Batam. 

Kepala Badan Keamanan Laut (Kabakamla) Laksamana Madya A Taufiq R mengatakan, tiga unit Kapal Negara (KN) itu dirakit selama dua tahun di Galangan Kapal (Shipyard) PT. Citra Shipyard, Batam, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), sejak 3 Oktober 2017.

Setelah rampung dan resmi masuk jajaran patroli Bakamla, ketiga kapal itu pun dinamai KN Pulau Nipah-321, KN Pulau Marore-322 dan KN Pulau Dana-323.

"Ketiga kapal Bakamla ini langsung ditugaskan pada tiga wilayah laut Republik Indonesia. KN Pulau Nipah-321 di wilayah Barat (Batam) dan dikomandani oleh Letkol Andris Benhard. 

KN Pulau Marore-322 dibawah pimpinan Letkol Bakamla Raden Haryo Wiji dipercaya memperkuat jajaran zona Tengah di Manado.

"KN Pulau Dana-323, yang dipimpin Letkol Hananto Widhi, ditugaskan memperkuat jajaran patroli di Zona Timur, berkedudukan di Ambon," rinci Taufiq kepada Gatra.com di Batam.

Penambahan ini kata Taufik akan meningkatkan kekuatan, keamanan dan keselamatan laut di wilayah yurisdiksi dan teritorial Indonesia. 

Adapun spesifikasi masing-masing KN itu; Ketiganya memiliki panjang 80 meter, lebar 7.90 meter, tinggi 14.4 meter, kecepatan hingga 22 knot dan memiliki mesin penggerak 2 unit (MAN/2862LE433). 

"Seluruh tahapan pembangunan kapal, mulai dari perencanaan desain hingga konstruksi fisik dan instalasi sistem, murni dikerjakan oleh tenaga ahli Indonesia di bawah pengawasan penuh satgas pembangunan kapal Bakamla RI," terangnya.

Menurut Taufik, tiga kapal tadi adalah kapal patroli terbaik, pihaknya mengaku sangat puas. Tetapi untuk perlengkapan senjata sendiri akan dilakukan seiring waktu, secara berkesinambungan. 

"Dengan hadirnya tiga kapal ini, juga menjadi bagian penting dalam mendukung terwujudnya negara Indonesia sebagai poros Maritim Dunia," ujarnya.

1750