Shanghai, Gatra.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Asia menguat tipis pada Jumat (18/10). Penguatan tersebut dilatarbelakangi oleh kesepakatan brexit antara Uni Eropa  (UE) dengan Inggris. Terbukti dari menurunnya nilai tukar Poundsterlling terhadap Dollar AS sebesar 0,18% atau US$1,28. 

"Apapun yang disepakati oleh UE dengan parlemen Inggris. Itu masih belum bisa memberikan perubahan sedikit pun," kata Direktur Eksekutif Piaag, James McGlew. 

Dilansir Reuters, pada Kamis (17/10), sentimen tersebut memberikan hal positif untuk beberapa saham, seperti Indeks MCSI menguat 0,15, Saham Nikkei Jepang menguat 0,55. 

Perusahaan yang tergabung dalam Indeks Standart & Poor (S&P) 500 menguat 0,28% menjadi 2.997 poin. 

Penguatan tersebut, nyatanya juga diikuti oleh optimisme investor terhadap pendapatan yang berasal dari saham milik Netflix dan Morgan Stanley.

Sementara itu, sektor industri dan pabrik juga mengalami penguatan. Meski, penguatan tersebut masih berada di luar ekspektasi dari para ekonom. 

Saham tersebut, antara lain Down Jones Industrial Average (JJI) menguat 0,09 & menjadi 27.025 poin dan Nasdaq Composite (IXIC) menguat 0,4% menjadi 8.156 poin.

Dalam kesempatan ini, McGlew menuturkan China sudah mengalami perlambatan ekonomi. Itu dilihat dari rilis data Produk Domestik Bruto (PDB) yang mengalami penurunan, sehingga ini memberikan sentimen negatif untuk ekspektasi perlambatan ekonomi yang semakin dalam.

"Saya berpikir itu (perlambatan ekonomi China) akan berdampak besar  terhadap IHSG hari ini (18/10)," katanya. 

China berharap dapat mencapai kesepakatan dengan Amerika Serikat (AS) terkait perang dagang yang masih berlangsung, meski belum terealisasikan.