Jakarta, Gatra.com - Kapolri Jenderal Tito Karnavian menyebut Wakil Presiden, Jusuf Kalla sebagai sosok yang dinilai bisa diterima oleh semua kalangan, contohnya di berbagai kelompok, seperti NU, Muhammadiyah bahkan hingga kalangan garis keras.
"Di Nahdlatul Ulama beliau adalah kader, bisa diterima, di kalangan Muhammadiyah beliau juga adalah tokoh, bisa diterima. Termasuk di kalangan lain termasuk di kalangan garis keras pun beliau membangun komunikasi, bisa diterima juga meski tidak harus satu pendapat. Ini kelebihan-kelebihan yang luar biasa," ujar Tito dalam acara tradisi purna tugas untuk Jusuf Kalla di Auditoriun PTIK, Jakarta, Jumat (18/10).
Tito menambahkan JK merupakan sosok yang memiliki jiwa strong leader. Ia pun mengisahkan saat dirinya ikut membahas permasalahan dalam rapat terbatas bersama dengan menteri. JK selalu dapat memberi solusi dalam tiap permasalahan.
"Bapak berbicara tanpa teks, begitu keluar selalu out of box. Yang lain berifikir, menteri sudah menyampaikan hampir setengah jam bapak menjawab hanya lima-sepuluh menit, tapi keluar solusi," ujar Tito.
Mantan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) tersebut mengungkapkan pada jajarannya bahwa perlunya mengambil pelajaran dari sikap-sikap yang sering ditujukan oleh JK tersebut.
"Ini yang perlu kita belajar banyak dari beliau. Ini yang tentunya membuat kami mengundang bapak untuk memberikan wejangan karena rasanya sangat sulit sekali bisa menjadi seperti bapak, yang bisa diterima semua kalangan," katanya.
Menjelang berakhirnya masa jabatan Jusuf Kalla sebagai Wakil Presiden RI, Polri menggelar seremoni Tradisi Purna Tugas bagi JK. JK sendiri sebentar lagi akan segera meletakkan jabatannya sebagai Wapres. Jabatan Wapres akan diisi oleh KH. Ma'ruf Amin yang akan mendampingi Jokowi setelah mememangkan Pemilu 2019. Mereka akan dilantik Minggu (20/10).