Jakarta, Gatra.com - Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) akan kembali menggelar kegiatan Indonesia Science Expo (ISE) di tahun 2019. Selama ini ISE konsisten menjadi ajang atau wadah bagi hasil-hasil perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi terkini di Indonesia. ISE juga selama ini dikenal sebagai etalase bagi penyedia dan pemakai hasil riset di berbagai sektor.
Diungkapkan oleh Kepala LIPI, Laksana Tri Handoko, Keanekaragaman hayati akan menjadi fokus dalam gelaran ISE tahun ini. Menurutnya, bio diversitas Hayati di Indonesia akan punya peranan penting dalam kehidupan di masa depan dan dalam kehidupan yang berkelanjutan.
"Sebagai salah satu negara dengan Biodiversity di dunia, keanekaragaman hayati menjadi salah satu kekuatan Indonesia dalam aktivitas penelitian sehingga bisa berkompetisi dengan negara-negara lain yang lebih maju," ungkap Tri Handoko saat hadir dalam Konferesi Pers ISE 2019 di Gedung LIPI, Jakarta, Jumat (18/10).
Kepala LIPI menyampaikan fokus keanekaragaman hayati pada gelaran ISE tahun ini akanmenampilkan hasil karya kekayaan hayati yang diakuinya mempunyai dampak yang luar biasa tidak hanya dalam sektor pangan, juga pada sektor ekonomi.
"Karena secara umum keanekaragaman hayati itu di kenal dalam sektor pangan saja, nah disini kita ingin menampilkan pemanfaatan dalam sektor teknologi dan ilmu pengetahuan. Jadi teknologi itu bisa men-trigger kemajuan kekayaan hayati," ujar Tri Handoko.
Berkaca dari gelaran ISE di tahun-tahun sebelumnya, Tri Handoko juga mengugkapkan bahwa bebrapa karya ilmiah yang ditampilkan di ISE akan LIPI dorong untuk maju ke kancah internasional. Dan dalam pengapilkasiannya, LIPI juga membantu dalam sektor paten dari karya Ilmiah tersebut.
"Secara umum semua lomba karya ilmah yang ditampilkan di ISE itu yang terbaik akan kita pilih dan akan kita bawa ke ajang internasional, ke Amerika, Rusia, Dan sebagainya. Kemudian untuk yang aplikatif kita dampingi untuk mendapat paten sederhana," pungkasnya.