Beijing, Gatra.com - Pertumbuhan ekonomi Cina melambat lebih dari yang diharapkan, menjadi 6,0% di kuartal ketiga 2019. Penyebabnya, tak lain ialah karena perang dagang yang terjadi antara Cina dengan Amerika Serikat.

Seperti dilansir Reuters, pada kuartal dua 2019, pertumbuhan ekonomi Cina sempat tumbuh lebih tinggi, dibanding kuartal tiga, yaitu sebesar 6,2%. Sehingga sempat membuat pemerintah Beijing lebih optimis untuk menghindarkan laju pertumbuhan ekonomi negaranya dari tekanan yang lebih berat.

Selain PDB, kinerja kuartal ketiga juga berada di bawah target pertumbuhan ekonomi 2019, yang telah ditargetkan pemerintah, yaitu 6,0% -6,5%. Pun dengan ekspor Cina semakin menurun pada September. Tidak hanya itu, impor Cina bahkan telah mengalami kontraksi selama lima bulan berturut-turut.

Seorang ekonom dari UOB Australia mengatakan, dengan terus berlangsungnya perang dagang antara dua negara, akan lebih memperburuk keadaan ekonomi Cina dan AS. Pun dengan negara-negara lain di dunia, yang mungkin akan terdampak resesi global.

"Masih ada banyak ketidakpastian mengenai perjanjian perdagangan AS-Cina. Saya pikir tarif 15 Desember akan memiliki implikasi yang sangat penting bagi pertumbuhan Cina pada 2020. Pendekatan Beijing agak terukur dan ditargetkan dan mereka akan terus seperti itu. Prosepek pertumbuhan ekonomi global ke depannya pun tak akan menjadi lebih baik jika AS dan Cina tak segera mencapai kesepakatan dagang," kata ekonom di UOB di Singapura, Ho Woei Chen.