London, Gatra.com - Jaringan lemak telah ditemukan di paru-paru orang yang kelebihan berat badan dan obesitas untuk pertama kalinya. Peneliti Australia menganalisis sampel paru-paru dari 52 orang dan menemukan jumlah lemak meningkat sejalan dengan indeks massa tubuh.
Mereka mengatakan, temuan itu dapat menjelaskan mengapa kelebihan berat badan atau obesitas meningkatkan risiko asma. Para ahli paru-paru akan melihat apakah efeknya dapat dibalik dengan penurunan berat badan. Dalam studi tersebut, yang diterbitkan dalam European Respiratory Journal, para ilmuwan mengamati sampel post-mortem paru yang disumbangkan untuk penelitian.
Seperti dilansir BBC News, Jumat (18/10), 15 orang tidak memiliki asma, sementara 21 orang menderita asma tetapi meninggal karena penyebab lain, dan 16 orang meninggal karena kondisi tersebut. Para ilmuwan menggunakan pewarna untuk melakukan analisis terperinci terhadap hampir 1.400 saluran udara dari sampel paru-paru di bawah mikroskop.
Baca Juga: Biasakan Anak-anak Melakukan Aktivitas Fisik Sejak Dini
Para peneliti menemukan, jaringan adiposa (lemak) di dinding saluran udara lebih banyak hadir pada orang dengan indeks massa tubuh yang lebih tinggi. Mereka mengatakan, peningkatan lemak tampaknya mengubah struktur normal saluran udara dan menyebabkan peradangan di paru-paru. Kondisi yang bisa meningkatkan risiko asma pada orang yang kelebihan berat badan atau obesitas.
"Orang dengan kelebihan berat badan atau obesitas telah dikaitkan dengan memiliki gejala asma yang lebih buruk," kata Professor di University of Western Australia di Perth, Dr. Peter Noble yang bekerja pada penelitian ini.
"Kami telah menemukan, bahwa kelebihan lemak menumpuk di dinding saluran napas memakan ruang. Tampaknya ini meningkatkan peradangan di paru-paru. Kami pikir ini menyebabkan penebalan saluran udara yang membatasi aliran udara masuk dan keluar dari paru-paru. Hal itu setidaknya dapat menjelaskan peningkatan gejala asma," imbuhnya.