Home Gaya Hidup Ajaran Agama Apapun Harus Mendapat Sentuhan Keindonesiaan

Ajaran Agama Apapun Harus Mendapat Sentuhan Keindonesiaan

Jakarta, Gatra.com - Imam Besar Masjid Istiqlal, Nasaruddin Umar mengatakan, seharusnya ajaran agama, termasuk Islam harus mendapatkan sentuhan keindonesiaan. Menurutnya, hal itu diperlukan untuk menghindari konflik agama guna menjaga kesatuan dan keutuhan bangsa. 

"Apapun ajaran agamanya, tapi dibingkai oleh sebuah substansi keindonesiaan. Kalau gak ada, wah itu bisa nabrak satu sama lain," ujarnya pasca memberikan Kuliah Kebangsaan dalam acara syukuran HUT ke-4 PARA Syndicate di Wisma Antara, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Kamis (17/10). 

Dia menambahkan, sifat fanatisme masyarakat dalam beragama berpotensi memecah belah kesatuan. Oleh karena itu, dia menilai perlu adanya nilai-nilai toleransi yang disisipkan dalam proses pengajaran agama. 

"Kan sekarang ajaran agama Islam itu diajarkan oleh orang beragama Islam itu sendiri. Tentu mereka akan mengatakan agama Islam itu paling benar, agama lain tidak benar. Agama Katolik juga mengatakan hal seperti itu," tuturnya. 

Nasaruddin menyatakan, hal tersebut dapat diimplementasikan dengan adanya suatu koordinasi antar pengajar suatu agama dengan agama lainnya. Hal tersebut dimaksudkan agar tidak ada sifat fanatisme dan sikap saling menjelek-jelekkan agama lain melalui kegiatan pengajaran agama. 

"Nah, yang saya inginkan itu nanti kita ada semacam koordinasi antara sesama pengajar agama. Nah dalam mengajarkan agama kita masing-masing, jangan sampai menjelek-jelekkan agama lain," jelasnya. 

Selain itu, dia mengimbau kepada masyarakat agar tidak mudah untuk menghakimi keyakinan orang lain. Untuk itu dia berharap agar seluruh umat beragama bersatu dalam bingkai NKRI. 

"Semua agama itu akan diyakini benar oleh penganutnya. Tapi jangan kita mentah-mentah mengadili orang bahwa agamanya itu sesat, kecuali aku. Mari kita bersaudara meskipun berbeda agama," pungkasnya.

273