Semarang, Gatra.com - Walikota Semarang Hendrar Prihardi secara resmi menutup kawasan Resosialisasi Argorejo atau yang dikenal lokalisasi Sunan Kuning sebagai tempat prostitusi terbesar di kota Semarang, Jumat (18/10). Mulai hari ini praktek prostitusi resmi dihentikan setelah 53 tahun beroperasi.
Penutupan secara simbolis dilakukan oleh walikota Semarang dengan membuka selubung papan nama bertuliskan kawasan Argorejo bebas prostitusi di depan pintu gerbang kompleks lokalisasi Sunan Kuning di jalan Sri Kuncoro, Kelurahan Kalibanteng kulon, Kota Semarang.
Baca juga: Sunan Kuning Ditutup WPS Mulai Tanda Tangan Tali Asih
Upacara penutupan dihadiri oleh 448 Wanita Pekerja Seks (WPS) penghuni komplek, kepala Dinas sosial kepala satpol PP, ormas pemuda dan warga sekitar.
Walikota Semarang Hendrar Prihardi menyatakan penutupan komplek Argorejo sebagai tempat prostitusi sudah final dan tidak main-main, karena itu sudah menjadi keputusan pemerintah.
Baca juga: Ough! Sunan Kuning Desahan Gelisah Hilangnya Ikon Semarang
Baca juga: Heboh Aksi Hendi Bagi-bagi Duit dengan WPS Sunan Kuning
Kedepan, menurut Hendi, komplek Argorejo akan ditata dan dirubah menjadi wisata religi merujuk dengan adanya makam tokoh penyebar agama Islam, Sunan Kuning sebagai daya tarik wisata.
"Disini ada makam sunan kuning nanti kita akan tata agar menjadi destinasi wisata religi agar tempat ini menjadi daya tarik wisatawan" kata Hendi kepada wartawan.
Kepala Dinas Sosial Pemkot Semarang, H Muthohar mengatakan, penutupan lokalisasi Sunan Kuning dilsertai dengan pembagian uang tali asih kepada 448 WPS
dengan terlebih dulu mengambil buku tabungan.
"Secara teknis, untuk menghindari desak-desakan karena jumlahnya mencapai 448 pembagian buku tabungan dilakukan dengan membagi beberapa kelompok" kata Muthohar.
Sedangkan rencana pemulangan para WPS ke kampung halaman batal dilakukan karena WPS telah sepakat dan menandatangani pernyataan akan pulang sendiri.