Vatikan, Gatra.com - Seorang biarawati Katolik asal India, Suster Lucy Kalappura diusir dari Kongregasi Klarifikasi Fransiscan (FFC), Kerala setelah menyuarakan Uskup Franco Mullackal melakukan pemerkosaan. Dilansir dari BBC pada Kamis (17/10), alasan FFC mengeluarkan Suster Lucy adalah hidupnya tidak mematuhi peraturan.
Merasa tidak terima dengan hal tersebut, Suster Lucy Kalappura meminta pembelaan kepada pengadilan Vatikan. Suster Lucy menduga bahwa dirinya dikeluarkan bukan karena gaya hidup, tetapi gereja merasa terganggu dan berusaha melindungi uskup tersebut.
"Saya merasa tidak ada yang salah dari gaya hidupnya karena sudah mengikuti aturan. Saya curiga bahwa diriku dikeluarkan karena terlibat dalam protes terhadap Uskup Franco Mullackal pada 2018 silam," ujarnya.
Dirinya menceritakan sebelumnya telah menghubungi pihak pemerintah Vatikan dan duta besar Vatikan untuk India. Namun tidak mendapat respon positif dan justru mengeluarkan dirinya.
"Ada sejumlah langkah hukuman kepada biarawati yang melakukan protes diantaranya peringatan disiplin hingga dikeluarkan. Meski demikian, saya tidak akan keluar dari biara dan akan memperjuangkan hal ini kepada pengadilan," katanya.
Vatikan telah menolak permohonan suster Lucy, atas pengusiran Kongregasi pada Agustus karena gaya hidupnya, yang diduga melanggar aturan gereja yang ditentukan untuk para biarawati. FCC, di bawah Gereja Katolik Roma, mengatakan biarawati itu tidak menunjukkan penyesalan yang diperlukan.
Pelanggaran Suster Lucy antara lain, menerbitkan buku-buku dan lagu-lagu, dan mendapatkan uang dari penerbitan itu. Juga membeli dan mengendarai mobil, dan berbicara di depan umum, serta mendukung protes seorang biarawati yang membuat tuduhan pemerkosaan terhadap Uskup Francko Mullackal yang berkuasa.
Bereaksi terhadap penolakan itu, Suster Lucy mengatakan kepada NDTV, "Sebagian besar komunikasi menggunakan bahasa yang saya tidak mengerti. Saya juga melihat kemungkinan bantuan hukum. Dalam keadaan apa pun, saya tidak mau meninggalkan asrama dan pergi ", Suster Lucy mengatakan kepada NDTV.
Sementara itu, Suster Lucy terus tinggal di biara di Wayanad, di mana ia menjalani kehidupan yang terkucil. Para biarawati lain menolak untuk berinteraksi dengannya. Kongregasi Clarist Franciscan telah menulis surat kepada ibu Suster Lucy pada Agustus yang memintanya untuk datang dan mengambil kembali putrinya dari biara.