Baijing, Gatra.com - Perusahaan mode fashion asal Perancis, Christian Dior meminta maaf atas kesalahan karyawannya yang menampilkan peta China tanpa memasukkan Taiwan didalamnya. Permintaan tersebut disampaikan pada Kamis (17/10) waktu setempat.
Peristiwa tersebut berawal pada presentasi yang dilakukan Dior tentang jaringan butiknya di Universitas Zhejiang Gongshang di kota Hangzhou, China Timur. Atas kesalahan tersebut, Dior berjanji akan melakukan perbaikan untuk tidak mengulangi kejadian serupa di kemudian hari.
"Dior selalu menghormati dan menjunjung tinggi prinsip China. Kami juga sangat menegakkan hak-hak China dan kedaulatannya serta menghargai perasaan warga negara China," katanya seperti dilansir dari BBC, Kamis (17/10).
Sebelumnya Versace juga meminta maaf kepada pemerintah China, karena pada Agustus lalu setelah menggambar pada salah satu pakaiannya tampak menyiratkan Hong Kong dan Makau adalah wilayah independen.
Sebelumnya juga, ada Coach dan Givenchy yang meminta maaf atas represntasi wilayah China pada pakaiannya. Lalu juga ada sebuah maskapai penerbangan dan hotel yang meminta maaf karena memasukkan masakan Taiwan terpisah dari menu makanan asal China.
Diketahui, China adalah pasar besar bagi perusahaan mode fashion ternama dunia. Tidak mengherankan, perusahaan-perusahaan tersebut tidak ingin mengambil resiko negatif ataupun boikot karena menyinggung perasaan warga China.