Tangerang, Gatra.com - Wakil Menteri Luar Negeri AM Fachir mendorong sektor jasa tenaga kerja dan teknologi untuk dikembangkan dalam kerja sama ekonomi dengan Visegrad, (kelompok empat negara yang beranggotakan Ceko, Hongaria, Polandia, dan Slowakia).
“Kalau dilihat dari penandatanganan MoU, semuanya mengenai SDM, jadi jasa kerja karena kebetulan negara-negara Visegrad memerlukan itu,” kata Fachir usai membuka “Indonesia Visegrad Group Business Forum 2019“ di Serpong, Tangerang, Kamis (17/10).
Di sela-sela forum tersebut juga dilakukan penandatanganan enam nota kesepahaman (MoU) oleh perusahaan Indonesia dan mitranya-mitranya dari Visegrad, untuk penyediaan tenaga kerja profesional dan terampil.
Dalam forum bisnis ini mempertemukan sekitar 55 perusahaan Indonesia dengan 48 perusahaan dari negara-negara Visegrad, Fachir mengingatkan sejumlah elemen yang dapat disinergikan antara kedua pihak, diantaranya kemajuan teknologi, tenaga kerja, dan ukuran pasar.
“Mereka memiliki keunggulan di bidang teknologi, pada saat yang sama mereka pun melihat startup yang semakin berkembang di Indonesia. Itu yang akan kita coba eksplorasi,” kata Fachir.
Di bidang investasi, yang masuk dari negara-negara Vasegrad kata Fachir cukup fluktuatif dengan angka tertinggi 21,5 juta dolar AS pada 2017. Sedangkan investasi keluar dari Indonesia, khusus ke Hongaria, sebesar 6 juta euro.
Di sektor pariwisata, jumlah kunjungan wisatawan dari negara-negara Visegrad ke Tanah Air mengalami peningkatan dari 24.000 orang di 2014 menjadi 75.000 turis di 2018.
Sedangkan di bidang perdagangan dua arah terus meningkat dari 670 juta dolar AS pada 2014 menjadi lebih dari 1 miliar dolar AS pada 2018.
“Guna meningkatkan kerja sama ekonomi antara Indonesia dan negara-negara Visegrad, sebaiknya dibangun infrastruktur untuk memudahkan perdagangan langsung antara kedua pihak; peningkatan interaksi dan transaksi bisnis; serta platform berkelanjutan untuk menumbuhkan kepercayaan bisnis,” katanya.
Fachir pun merekomendasikan agar Forum Bisnis Indonesia-Visegrad dapat diselenggarakan setiap tahun guna mempertemukan para pelaku usaha kedua pihak, yang sebagian besar bergerak di bidang pangan, perakitan, teknologi informasi, farmasi, pakaian jadi, sumber daya manusia, energi, dan infrastruktur.
“Forum ini telah membuka jendela peluang untuk kerja sama yang lebih besar. Kita akan kirim pesan yang jelas bahwa kita memiliki tujuan yang sama dalam mendekatkan ekonomi kita,” katanya.
Turut hadir Wakil Menteri Industri dan Perdagangan Ceko Eduard Muricky, Dirjen Kemenlu Slovakia Dusan Matulay, Dubes Polandia untuk RI Beata Stozcynska, Kepala Hubungan Internasional Bank Exim Hungaria Balezs Koczka, dan Deputi Promosi Investasi BKPM RI Farah Ratnadewi Indriani.