Banyumas, Gatra.com - Pertumbuhan objek wisata di wilayah Kecamatan Baturraden, Banyumas, Jawa Tengah diprediksi menimbulkan masalah kepadatan wisatawan atau overtourisme. Gejala ini telah dirasakan dalam kurun waktu dua tahun terakhir.
Fasilitator objek wisata Baturraden Adventure Forest, Wiwit Yuni Hartono mengatakan, kemacetan dan persoalan kurangnya lahan parkir kerap menjadi keluhan wisatawan. Hal ini biasanya terjadi saat akhir pekan dan libur panjang seperti Lebaran.
"Macet seakan sudah menjadi pemandangan setiap long weekend. Meningkatnya jumlah wisatawan memang menjadi berkah, tetapi ini akan menjadi masalah jika daya dukung kawasan tak lagi mampu menampung jumlah wisatawan yang datang," ujarnya, Kamis (17/10).
Menurut Wiwit, semestinya pemerintah mulai memikirkan pembatasan pertumbuhan objek wisata di kawasan wisata Baturraden. Sebab, lima destinasi baru hadir dalam kurun waktu empat tahun.
Destinasi itu di antaranya Kebun Raya Baturraden yang dikelola Pemprov Jateng serta sejumlah objek wisata yang dikelola swasta yakni Taman Miniatur Dunia Small World, Caping Park, The Village dan terakhir Gallery Water Karangmangu yang dikelola swasta.
"Kalau hanya keluhan macet dan parkir itu biasanya. Kelak, dua atau tiga tahun lagi tentu akan muncul masalah sampah, berkurangnya daerah resapan air, bencana alam serta masalah sosial budaya lainnya," katanya.
Sementara itu, Kepala Bidang Pariwisata Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata (Dinporabudpar) Banyumas, Saptono Supriyanto mengaku mendapat masukan untuk mulai memikirkan tentang dampak overtourism. Hal ini diprediksi terjadi pada tahun 2021.
"Untuk objek yang dikelola pemerintah, Lokawisata Baturraden luasannya 17 hektar. Idealnya objek wisata terasa nyaman dikunjungi bila dalam area per 1 hektar terdapat maksimal 1.000 orang wisatawan. Artinya Lokawisata terasa penuh sesak jika pengunjungnya mencapai 17.000 orang," katanya.
Dia menuturkan, lonjakan pengunjung hingga dua kali lipat terjadi pada Lebaran tahun 2018. Kala itu angka pengunjung membeludak sampai 31.000 orang wisatawan.
Menurut Saptono, dari grafik yang dimiliki Dinporabudpar Banyumas, jumlah pelancong di kawasan Baturraden, khususnya Lokawisata Baturraden terus mengalami peningkatan. Data terakhir, sampai akhir 16 Oktober 2019 tercatat jumlah pengunjung mencapai 579.441 orang. Sedangkan pendapatan saat ini berjumlah Rp8.110 miliar.