Pekanbaru,Gatra.com-- Hingga Oktober 2019 penderita Human Immunodeficiency Virus (HIV) dan Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS) di Pekanbaru mencapai 3.297 orang. Dari jumlah tersebut penderita HIV tercatat 1.842 orang. Sedangkan penderita AIDS 1.455 orang.
Menurut Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Pekanbaru, Muhammad Amin, penderita HIV dan AIDS di Pekanbaru terdeteksi pertama kali pada 2004 lalu. Sejak saat itu, angka penderita HIV dan AIDS terus meningkat hingga Oktober 2019. "Penyebaran penyakit itu kini dipantau oleh 21 puskesmas yang ada di Kota Pekanbaru," ungkapnya, Kamis (17/10).
Amin menambahkan, dalam pendataan penderita kedua penyakit itu sejumlah rintangan ditemui. Dia berujar, penderita dari golongan pecinta sesama jenis atau gay terbilang susah didata. "Pria gay ini tak pernah datang ke puskesmas. Sedangkan berdasarkan laporan petugas puskesmas, penyakit HIV dan AIDS paling banyak diderita ibu hamil," tambahnya.
Adapun usia produktif 25-49 tahun lebih rentan didera kedua penyakit menular itu, sebab pada usia tersebut masyarakat umumnya sudah berumah tangga. Hanya saja karena kebiasaan suka berganti pasangan atau sex bebas, peluang munculnya penyakit itu lebih besar. Tercatat sampai akhir Desember 2018 sebanyak 303 ibu rumah tangga dinyatakan positif terkena virus HIV/AIDS. Angka itu melebihi penderita dikalangan wanita tuna susila (WTS) alias penjaja seks yang hanya 270 orang.
Sementara itu laporan Dinas Kesehatan Provinsi Riau penderita HIV/AIDS di Riau pada tahun 2018 mencapai 5.368 kasus. Dari angka itu HIV mecapai 2.900 kasus dan sisanya penderita AIDS sebanyak 2.468 kasus.