Bandung, Gatra.com - Mahasiswa di Bandung kembali menggelar aksi menolak serangkaian kebijakan pemerintah, Kamis (17/10). Juru bicara aksi yang merupakan mahasiswa Telkom University mengatakan, demonstrasi ini mewakili suara rakyat Indonesia.
"Kami mengawal pemerintah untuk mewujudkan Indonesia adil dan sejahtera," ucapnya di Depan Gedung Sate, Bandung.
Menurutnya, saat ini pemerintah masih belum berpihak kepada rakyat, sehingga pihaknya menuntut pemerintah untuk tidak membungkam aspirasi mahasiswa. Selain itu, Yusuf menuturkan, pemerintah wajib mengusut tuntas korban kematian pendemo dan korban konflik Papua.
Lebih lanjut, Yusuf mengatakan, aksi yang dilakukan oleh 16 kampus di Bandung ini merupakan awal dari pergerakan yang dilakukan oleh rakyat. Menurutnya, apabila pemerintah terus melakukan tindakan represif, pergerakan akan semakin masif.
"Bukan puncak perjuangan masyarakat, ini adalah awal perjuangan. Gelombang pergerakan akan terus membesar," ucapnya.
Selain itu, Yusuf juga mengatakan, sebagai mahasiswa yang mewakili rakyat, pihaknya akan terus mengawal RUU KPK. Dia mengatakan, RUU KPK masih harus dikaji secara mendalam.
"Kami mengontrol pemerintahan, bukan menggagalkan pemerintah," pungkasnya.
Dalam aksi tersebut, mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Jabar Menggugat itu juga melakukan orasi di depan Gedung Sate. Mereka sempat memblokade kendaraan di dekat lampu merah di Jalan Surapati, sebelah Lapangan Gasibu. Tindakan ini dilakukan selama beberapa menit, sembari melakukan orasi di tengah jalan.