Jakarta, Gatra.com - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat Indeks Kepuasan Jamaah Haji Indonesia (IKJHI) 2019 sebesar 85,91 poin. IKJHI ini merupakan terbesar sejak tahun 2010.
"Jadi, dari 2010 hingga 2019 ada kepuasan dari waktu ke waktu yang meningkat," ujar Kepala BPS, Suhariyanto dalam Rilis IKJHI, di BPS, Kamis (17/10).
Dibandingkan dengan 2018, IKJHI meningkat sebesar 0,68 dari 85,23 poin. "Angka ini artinya sangat memuaskan dan ini merupakan pencapaian yang luas biasa," imbuhnya.
Pencapaian ini, harap Suhariyanto dapat dipertahankan untuk ke depan. Sehingga, IKJHI tetap stagan atau bahkan meningkat. "Jadi ya, pencapaian ini perlu diapresiasi, khususnya kepada Menteri Agama (Menag) beserta seluruh jajarannya," tuturnya.
Hal serupa juga dikatakan Menag, Lukman Hakim Saifuddin. Ia mengucapkan syukur terhadap hasil IKJHI yang didapatkan. "Hasilnya sangat menggembirakan dan patut amat kita syukuri karena kami merasa tahun ini, penyelenggaraan haji sangat menantang," ucapnya.
Menantang, jelas Lukman, karena harus mempersiapkan ulang segala pelayanan. Lantaran, adanya tambahan kuota jamaah haji sebanyak 10.000 orang.
"Jadi memang, waktunya itu sudah mepet sekali. Tepatnya, menjelang kami memfinalkan seluruh persiapan. Jadi ya, kami harus merubah konfigurasi persiapan, tidak hanya di Asrama Haji Embarkasi, tapi juga di Tanah Suci," jelasnya.
Dalam kesempatan ini, Lukman juga menyampaikan apresiasinya kepada BPS yang telah melakukan survei IKJHI.
"Terimakasih kepada BPS yang sejak 2010 telah melakukan survei. Survei ini bermakna bagi kami sebagai penyelenggara untuk meningkatkan kualitas pelayanan ibadah haji," ucapnya.
Diketahui, survei melibatkan 4400 sampel, dengan mekanisme survei pengukuran IKJHI melalui tujuh variabel, antara lain: pelayanan petugas haji, pelayanan ibadah, pelayanan transportasi bus, pelayanan akomodasi, pelayanan katering, pelayanan kesehatan dan pelayanan lainnya.