Jakarta, Gatra.com - Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani Indrawati mengatakan, untuk menjaga pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap tumbuh di angka 5 persen, Kemenkeu akan fokus menjaga konsumsi domestik. 

Menurut Sri Mulyani, hanya dengan cara itulah, pertumbuhan ekonomi dapat terus bertahan dan tumbuh lebih baik, dibanding negara-negara lainnya.

"Selama domestik demand masih cukup kuat, mungkin kita bisa menetralisir," katanya usai Pelantikan Anggota BPK RI, di gedung Mahkamah Agung, Gambir, Jakarta Pusat, Kamis (17/10).

Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu melanjutkan, untuk menjaga konsumsi domestik tetap terjaga, pemerintah juga akan menjaga agar permintaan dari dalam negeri tidak tertekan karena situasi ekonomi global yang semakin tertekan.

Sementara itu, mengenai proyeksi Dana Moneter Internasional (IMF), yang mereka keluarkan beberapa waktu lalu, Sri Mulyani menyebutkan, dirinya sudah memprediksi hal itu. Sehingga, mulai dari sekarang, pemerintah telah mempersiapkan langkah-langkah untuk dapat menghindari tertekannya ekonomi Indonesia karena perang dagang antara Amerika Serikat dan Cina.

"Saya sudah melihat risiko yang terjadi dan menimpa negara berkembang dan negara maju. Jadi kita harus waspada dari sisi kondisi eksternal kita, ekspor kita masih hadapi tekanan, dan itu juga pasti akan mempengaruhi pertumbuhan," katanya.

Mengenai pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal IV nanti, Menkeu optimis, Indonesia masih dapat tumbuh di kisaran 5 persen. Sedangkan negara lain, akan mengalami perlambatan ekonomi yang cukup tajam, seperti India yang diperkirakan tumbuh 7,3 persen menjadi 6,1 persen.