Jakarta, Gatra.com - Bus Transjakarta asal Cina dengan merek Zhongtong kini banyak ditemui di jalan Ibu Kota. Dalam empat tahun terakhir, Zhongtong menjadi sorotan karena berkaitan dengan beberapa insiden.
Pada tahun 2015, Mantan Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Udar Pristono terjerat kasus korupsi dalam pengadaan bus TransJakarta. Bus tersebut bermerek Zhongtong.
Masih di tahun yang sama, Zhongtong yang waktu itu beroperasi sebagai armada Transjakarta terbakar. Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok yang waktu itu menjabat sebagai Gubernur DKI pun sempat kecewa dengan bus tersebut. Ia memutuskan untuk mengganti armada Transjakarta dengan merek lain.
Baca juga: Pemprov DKI Masih Pertimbangkan Kontrak Pengadaan Bus TJ
Menyikapi hal tersebut, Gubernur Anies Baswedan tak mau ambil pusing soal jaminan keamanan dari bus asal Cina itu.
"Pemprov DKI Jakarta menentukan SPM, Standar Pelayanan Minimal. Jadi selebihnya tanggung jawabnya dengan Pengelola," kata Anies saat ditemui usai menghadiri acara penandatangan nota kesepahaman antara Pemprov DKI dengan National Basketball Association (NBA) di GOR Soemantri, Jakarta, Kamis (17/10).
Anies tak mengkhawatirkan jika insiden bus terbakar yang terjadi di tahun 2015 itu kembali terulang. Dia percaya bahwa kemungkinan seperti itu telah dibahas dalam kesepakatan kerja sama. "Pasti ada kontrak kerja samanya. Di dalam kontrak itu ada aturannya," ujarnya.
Sebelumnya, Dirut Perum PPD, Pande Patu Yasa menjelaskan bahwa beroperasinya puluhan bus itu berawal dari kontrak dengan perusahaan untuk mendatangkan Zhongton. Adapun, kontrak tersebut telah diteken sejak tahun 2013.
Jumlah bus Zhongtong dalam kontrak itu tercatat 59 unit. Saat ini, 21 unit telah beroperasi dan 38 lainnya sedang dipersiapkan.