Home Kesehatan BPJS Kesehatan Belum Menanggung Biaya Alat Implan Koklea

BPJS Kesehatan Belum Menanggung Biaya Alat Implan Koklea

Jakarta, Gatra.com - Pemasangan implan koklea bagi anak yang mengalami gangguan pendengaran atau tuna rungu sangat penting untuk membantu pendengaran mereka. Namun, sayangnya di Indonesia, upaya tersebut masih terkendala biaya yang mahal.

Dokter Spesialis Telinga Hidung Tenggorokan (THT), dr. Fikri Mirza Putranto, Sp.THT-KL menuturkan, sejauh ini BPJS Kesehatan hanya menanggung biaya operasi, belum biaya alatnya.

"Ini yang kita masih mencoba untuk perjuangkan ke Kementerian Kesehatan (Kemenkes) agar anak-anak yang bermasalah dengan pendengaran dan tuna rungu bisa diberikan hak untuk mendengar,"  ujarnya saat ditemui usai sidang program doktoralnya di IMERI FKUI, Jakarta Pusat, Rabu (16/10).

Ia menuturkan, rata-rata mereka mengalami gangguan pendengaran, meski secara fisik seperti anak lainnya. "Kita sudah pernah membuktikan, anak-anak yang sudah melakukan implan koklea itu mampu bersekolah dengan normal. Bahkan berprestasi di sekolah karena masalahnya itu di pendengaran saja, bukan yang lain," ujarnya.

Ia memaparkan, hak pendengaran ini juga diperlukan untuk menepis stigma di masyarakat. Selama ini, tuna runggu kerap mendapat tindakan diskriminasi. Padahal, mereka justru berpotensi mencapai sumber daya manusia (SDM) yang unggul.

"Harusnya pemerintah dan maupun program Corporate Social Responsibility (CSR) di perusahaan-perusahaan bisa membantu karena ini investasi masa depan. Siapa yang tahu anak-anak itu nantinya bermanfaat untuk orang lain ketika hak pendengarannya diberikan [secara] lebih baik," pungkas dokter Fikri.

3998