Jambi, Gatra.com - Dinas Pendidikan Provinsi Jambi kembali meliburkan siswa SMA sederajat di kabupaten kota selama empat hari terhitung Rabu (16/10) sampai Sabtu (19/10). Hal ini menyusul dari dampak kebakaran hutan dan lahan menyebabkan kondisi udara di Jambi memasuki level berbahaya. Sekolah diliburkan bagi wilayah ini yang cukup parah terdampak kabut asap.
"Namun bagi sekolah yang tidak terdampak kabut asap tetap melakukan kegiatan belajar mengajar," kata Juru Bicara Pemprov Jambi, Johansyah, Rabu (16/10).
Johansyah bilang kepala sekolah diminta menginformasikan pengumuman tersebut ke para peserta didik maupun orang tua siswa. Siswa diminta untuk tidak meniadakan aktivitas di luar rumah serta tetap menggunakan masker. Lalu tidak melakukan pembakaran sampah dan lahan serta menginformasikan kepada masyarakat yang dapat memperburuk kondisi udara.
"Ketika diliburkan peserta didik diberikan tugas mandiri oleh pihak sekolah. Sekolah di bawah kemenag diharapkan untuk dapat menyesuaikan," kata Johansyah.
Selain meliburkan siswa, Disdik Provinsi Jambi meliburkan bagi guru dan tenaga kependidikan dalam kondisi hamil. Namun, guru dan kependidikan lainnya diharapkan tetap masuk seperti biasa untuk memantau perkembangan pembelajaran.
Untuk diketahui, kepekatan ini terjadi sejak beberapa pekan. Terutama pada malam hari bahkan udara yang dihirup oleh masyarakat sudah kotor. Suasana pada siang hari terlihat mendung warna langit menguning bahkan memerah dikarenakan kondisi asap. Imbas dari kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang tak kunjung teratasi. Namun pada sore hari tadi, sejumlah wilayah Provinsi Jambi sudah diguyur hujan dengan intensitas sedang hingga deras disertai petir dan angin kencang.