Jakarta, Gatra.com - Menteri Dalam Negeri, Tjahjo Kumolo menyebut Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) merupakan kunci stabilitas daerah dan nasional. Terkait hal itu, dia menyampaikan tiga tantangan yang harus dihadapi Kesbangpol beserta elemen negara lainnya. 

Oleh sebab itu, dia meminta Kesbangpol untuk mencermati dinamika yang terjadi di NKRI serta turut andil dalam menghadapi tantangan negara tersebut. Tantangan pertama yang paling berbahaya, menurutnya adalah radikalisme dan terorisme. 

"Mencermati gelagat perkembangan tantangan yang paling berat adalah radikalisme dan terorisme. Cukup merisaukan dan mengkhawatirkan kita. Musuh utama ini harus kita lawan. Kesbangpol tolong cermati dan monitor hal ini," ujarnya dalam kegiatan Rakornas Simpul Strategis Pembumian Pancasila di Merlyn Park Hotel, Jalan KH. Hasyim Ashari, Jakarta, Rabu (16/10). 

Tak hanya persoalan tersebut, menurut Tjahjo, Kesbangpol juga harus dapat mengambil peranan dalam memberantas narkoba yang mengancam generasi bangsa.

"Tantangan yang kedua adalah masalah narkoba. Ini juga sama, bahwa Kesbangpol juga punya tanggung jawab untuk memberantas masalah ini, terutama yang mengancam generasi yang akan datang," imbuhnya. 

Poin terakhir, Kesbangpol memiliki peran untuk membumikan ideologi Pancasila. Oleh karena itu, dia mengimbau Kesbangpol untuk bersinergi dengan pemangku kepentingan lain, seperti tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh adat, dan lainnya. 

"Pancasila sebagai Ideologi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara ini. Fungsi Kesbangpol di seluruh Provinsi dan Kabupatan/Kota dalam membumikan Pancasila ini," tambahnya.