Semarang, Gatra.com - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meminta agar masyarakat peka dan peduli terhadap kondisi lingkungan di sekitarnya sebagai langkah antisipasi mencegah ancaman terorisme.
Permintaan itu disampaikan Ganjar setelah menguapnya kasus penangkapan terduga teroris yang berada di wilayah Jateng.
“Saya minta semua elemen masyarakat peduli dan peka dengan kondisi sekitarnya dengan cara meningkatkan silaturahmi antarwarga termasuk dengan tamu yang datang,” kata Ganjar dalam pernyataannya Rabu (16/10).
Dengan adanya kepekaan tersebut, masyarakat bisa mengenal dan mengetahui identitas tetangga di sekitarnya serta identitas para tamu yang datang.
Bila ada warga yang menolak untuk diajak bertemu dan tidak mau berbaur dengan tetangga lainnya patut dicurigai dan diselidik lebih lanjut. Hal tersebut diperlukan sebagai langkah antisipasi munculnya hal-hal yang tidak diinginkan.
“Saya minta semua tokoh masyarakat dan aparatur pemerintahan level paling bawah seperti RT dapat memantau dan menjalankan ini,” ujarnya.
Orang nomor satu di Jateng tersebut meminta masyarakat melakukan ronda malam hari, akan tetapi tugasnya tidak sekadar menjaga keamanan warga dari tindak kejahatan.
Namun giat ronda itu untuk memastikan siapa saja tetangga dan tamu di sekitar tempat tinggalnya, serta memastikan orang tersebut warga yang tidak bermasalah.
“Jadi ronda malam sekarang bukan untuk menangkal pencuri, tapi mengantisipasi ancaman terorisme,” ucap Ganjar.
Ancaman terorisme di Jateng semakin nyata. Terakhir anggota Densus 88 Antiteror menangkap pasangan suami istri yakni A (44) dan MH (44) di Nongkosawit Kecamatan Gunungpati Kota Semarang, Selasa (15/10).
Pasangan suami istri itu dikenal warga jarang bergaul dengan tetangga sekitarnya dan cenderung menutup diri.
Menurut Ganjar, kepedulian masyarakat sangat penting dalam rangka membantu pemerintah melawan segala bentuk tindakan radikalisme dan terorisme.
Ia mengatakan sangat sulit untuk mendeteksi keberadaan pelaku teror, anatomi jaringannya karena mereka telah membaur dalam masyarakat. Kelompok itu terus bergerilya menebarkan paham radikalisme dan menebar teror.
“Kalau masyarakat mau membantu, tentu tugas pemerintah akan semakin mudah. Kesadaran inilah yang sangat penting, agar masyarakat waspada pada ajaran-ajaran yang tidak pas dan bertentangan dengan Pancasila,” ujar Ganjar.