Jakarta, Gatra.com - Staf Khusus Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Lis Sutjiati mengatakan, dirinya sering kali mendengar keluhan dari startup-startup Indonesia. Keluhan itu, didengar Lis saat proses mengembangkan startup-startup tersebut.
"Kalau keluhan banyak. Tapi yang sering itu ada tujuh hal yang mereka keluhkan," tutur dia saat di temui di Menara Kadin, Jakarta, Rabu (16/10).
Keluhan pertama, menurut Lis adalah tentang funding atau pendanaan. Hal itu lantaran selama ini, startup-startup yang baru merintis usahanya, sangat sulit untuk mendapatkan bantuan pendanaan.
Kedua, ialah mengenai perpajakan. Lis mengatakan, besaran nilai pajak yang diterapkan oleh pemerintah kepada seluruh startup, nyatanya membuat startup-startup kecil kesusahan dalam memenuhi kewajiban mereka.
"Pertama mengenai funding, pendanaan dari segala arah perlu disediakan. Kedua soal taxation, itu dinilai masih membuat startup kecil tak bisa bertumbuh jadi perlu insentif," ujar dia.
"Keluhan selanjutnya," ujar Lis, adalah masalah customer protection dan cyber security yang perlu ditingkatkan lagi. Tidak hanya itu, logistik yang mahal juga menjadi kendala bagi perusahaan rintisan tersebut.
Lalu soal internet, kita bilang Palapa Ring sudah tuntas diresmikan, tinggal last mile satelitnya. Selanjutnya masalah talenta, ungkap Lis.
Mengenai masalah talenta atau sumber daya manusia, Lis mengaku, pihak Kemkominfo telah melakukan berbagai cara untuk meningkatkan kualitas orang-orang yang berada di balik usaha startup. Salah satunya ialah dengan memberikan program beasiswa pendidikan bagi mereka.
"Salah satu yang dilakukan Pak Menteri adalah dengan program digital talent scolarship saat ini ada 25 ribu. Nah ini kita bekerja sama dengan teknologi company untuk menyediakan guru-gurunya. Jadi, nanti mereka ini bisa langsung diterima," imbuh Lis.