Home Hukum Ditanya Soal Cuitan, Hanum Rais Tuding Wartawan Goreng Isu

Ditanya Soal Cuitan, Hanum Rais Tuding Wartawan Goreng Isu

Yogyakarta, Gatra.com- Anggota DPRD DIY dari Fraksi PAN Hanum Salsabiela Rais menuding wartawan yang menemuinya suka menggoreng isu dan membuat heboh. Pernyataan ini dilontarkan saat wartawan meminta konfirmasi soal cuitan Hanum di akun Twitter-nya tentang penusukan Menkopolhukam Wiranto.

Hanum ditemui usai menghadiri rapat Badan Pembentukan Peraturan Daerah (Bapemperda) di gedung DPRD Daerah Istimewa Yogyakarta, Rabu (16/10). “Karena saya berada di DPRD dan merupakan rumah rakyat, maka saya hanya wajib menjawab isu-isu kedewanan. Saya rasa tidak etis menjawab isu-isu yang lain,” kilah Hanum.

Putri politisi senior Amien Rais ini sempat menyebut bahwa cuitannya di Twitter, juga pelaporan atas dirinya ke polisi, sebagai bentuk kebebasan ekspresi. Namun kemudian Hanum mengatakan tak usah membahas cuitan itu.

Pasalnya, kata Hanum, dia sudah melihat dan mengikuti semua proses, juga menghargai hak atas pelaporan dirinya ke polisi. “Makanya saya meminta kepada Anda menghargai saya sebagai anggota dewan,” ujarnya.

Ia lantas meminta wartawan ikut meredakan suasana. Apalagi, kata dia, menjelang pelantikan presiden. Menurut dia, pertanyaan atas cuitannya di Twitter itu adalah upaya wartawan untuk mencari kehebohan.

“Wartawan itu sukanya cari yang heboh-heboh. Masalahnya sebenarnya biasa, tapi digoreng-goreng oleh wartawan. Saya tidak ingin menanggapi isu negatif dulu,” ucapnya.

Ia lantas menjelaskan alasan mangkir di rapat paripurna DPRD DIY awal pekan ini karena anaknya sakit. Hanum menambahkan isu-isu kerakyatan seperti kekeringan dan perawatan lansia lebih substansial ditanyakan oleh wartawan.

“Saya harus pergi dulu. Kasihan tukang ojeknya menunggu lama. Saya tidak tahu soal pencabutan laporan itu,” kata Hanum sambil bergegas meninggalkan wartawan.

Pada Kamis (10/10), di akun Twitter-nya, @hanumrais, Hanum menulis twit: "Setingan agar dana deradikalisasi terus mengucur. Dia caper. Karena tidak bakal dipakai lagi. Play victim. Mudah dibaca sebagai plot. Di atas berbagai opini yang beredar terkait hits siang ini. Tidak banyak yang benar-benar serius menanggapi. Mungkin karena terlalu banyak hoax-framing yang selama ini terjadi."  Cuitan itu telah dihapus, tapi tangkapan layarnya beredar luas.

Sebelumnya, Ketua DPRD DIY Nuryadi menyatakan cuitan Hanum sah-sah saja. Namun, kata dia, dalam dunia politik terutama di DIY, setiap politisi apalagi terpilih sebagai anggota dewan, harus memegang etika politik.

“Bagi kami siapa yang menabur angin, akan menuai badai. Sudah itu saja," tutur politisi PDIP ini. Nuryadi melihat perundungan di medsos kepada Hanum sebagai akibat penyampaian pendapat yang tidak pas dan tak tepat waktu.

 

3044