Merangin, Gatra.com – Bagi warga Suku Anak Dalam (SAD) yang tinggal di perumahan bantuan Kementerian Sosial di Kebun Duren, Desa Lantak Seribu, Kecamatan Renah Pamenang, Merangin listrik masih menjadi impian belaka.

Soalnya dari 23 unit rumah yang dibangun dan dihuni 75 jiwa itu hanya memiliki satu meteran listrik. Satu-satunya meteran itulah yang menjadi andalan untuk mengaliri 23 rumah tersebut.

“Kami hanya memiliki satu meteran listrik yang dipasang di perumahan kami. Ini sudah semenjak terjadi sejak setahun lalu,” kata Temenggung warga SAD, Jhon kepada Gatra.com, Rabu (16/10).

Menurut Jhon, penyebabnya adalah belum ada serah terima perumahan dari Kementerian Sosial kepada warga SAD. Alhasil, Pemerintah Kabupaten Merangin belum bisa membantu pengadaan meteran listrik.

"Kami sudah mengajukan kepada pemerintah daerah akan tetapi karena belum ada serah terima dari kementerian maka kami belum mendapat pengadaan meteran listrik,” ujarnya.

Satu-satunya jalan sementara, kata Jhon, warga SAD menggunakan mesin genset sebagai sumber listrik. Mereka memungut iuran Rp50 ribu per bulan dari setiap pemilik rumah.

“Ada satu unit mesin genset tapi kami tidak sanggup untuk biaya bahan bakarnya. Kami berharap agar pemerintah bisa peduli terhadap kesulitan kami,” ucapnya.

Pihak Pemerintah Kabupaten Merangin hingga berita ini ditayangkan belum dapat dihubungi.