Jakarta, Gatra.com- Direktur Jenderal (Dirjen) Industri Kecil Menengah dan Aneka Kementerian Perindustrian (Kemenperin), Gati Wibaningsih mengatakan, ekspor industri kerajinan Indonesia periode Januari hingga Agustus 2019 mengalami peningkatan sejumlah Rp593 juta.
"Jadi dalam periode ini, memang meningkat tetapi sedikit. Nah, kalau dibandingkan periode yang sama pada 2018 itu hanya mencapai Rp591 juta," ujarnya setelah menghadiri Opening Ceremony Crafina 2019, di Jakarta, Rabu (16/10).
Sementara itu, Ketua Umum Ketua Umum Asosiasi Eksportir dan Produsen Handicraft Indonesia (ASEPHI), Muchsin Ridjan mengatakan, meski ekonomi dunia sedang tidak stabil, tetapi industri kerajinan Indonesia tidak pernah lesu. Hal ini terbukti dari ekspor yang memang stabil bahkan mengalami sedikit peningkatan.
"Kalau ekspor kita [industri kerajinan Indonesia] itu enggak berdampak signifikan karena pasar ekspornya sudah jelas dan pasti," ucapnya.
Selanjutnya, ia mengatakan, pasar ekspor industri kerajinan Indonesia didominasi oleh Asia Tenggara, seperti Malaysia, Brunei Darussalam, dan Myanmar.
"Itu semua yang besar, tetapi yang paling besar itu Malaysia. [Sampai saat ini] saya belum meneliti besarannya berapa," katanya.
Di sisi lain, Gati tidak memasang nominal yang signifikan, khususnya terkait target ekspor industri kerajinan hingga akhir 2019. "Enggak banyak ya, tapi mudahan bisa menembus di atas Rp600 juta," pungkasnya.