Jakarta, Gatra.com - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengatakan, Ekonomi kreatif (Ekraf) kini menjadi sektor yang kian menjanjikan. Di sisi lain, dunia e-commerce Indonesia juga berkembang pesat.
Pemerintah terus mendorong pengembangannya guna memajukan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) dan produk dalam negeri.
“Kami melihat dengan pemanfaatan e-commerce bagi UMKM, dapat meningkatkan pemasaran dan membuka peluang ekonomi baru, sehingga pada ujungnya dapat menciptakan kesejahteraan dan meningkatkan perekonomian Indonesia,” kata Darmin kepada wartawan, di Jakarta, Rabu (16/10).
Darmin mengatakan, pemanfaatan e-commerce juga dapat menunjang efisiensi dan inklusivitas.
Hasil riset McKinsey menyebutkan bahwa konsumen di luar Jawa mampu menghemat 11%-25% dari nilai belanjanya dengan menggunakan e-commerce, dibandingkan dengan berbelanja secara konvensional. Kondisi ini harus dapat dimanfaatkan oleh para pelaku usaha lokal untuk memasarkan produk-produk kreatifnya, khususnya busana dan kuliner.
“Melalui e-commerce, akses pasar menjadi tidak terbatas. Pelaku usaha dapat memperluas pasar, baik ke pasar domestik, bahkan pasar global. Untuk di dalam negeri sendiri, jangan sampai pelaku usaha dan produk lokal kalah dengan yang impor,” ujar Darmin.
Meski saat ini, lanjut Menko, transaksi e-commerce masih banyak terpusat di Jakarta dan sekitarnya, namun ke depannya diharapkan akan lebih banyak UMKM dari luar Jawa, yang tumbuh dan memasarkan produknya melalui e-commerce.
Untuk UMKM sendiri, lanjut Darmin, mereka harus juga mampu meningkatkan kapasitasnya, baik dari aspek produksi, pemasaran, pengiriman atau distribusi produk, hingga manajemen perusahaan. Di sini, pemerintah berkomitmen melakukan pendampingan dan pengawalan terhadap para pelaku UMKM dari hulu hingga hilir.
“Dalam upaya tersebut, pemerintah tidak dapat bergerak sendiri. Sangat diperlukan dukungan dari platform marketplace yang lebih memahami model bisnis e-commerce,” katanya.