Washington DC, Gatra.com - Badan Penerbangan dan Antariksa Nasional AS (NASA) pada hari Selasa (15/10) memamerkan dua pakaian antariksa baru yang dirancang untuk astronot masa depan, menyusul upaya pengiriman astronot kembali ke bulan tahun 2024.
Dua insinyur NASA memeragakan pakaian antariksa baru tersebut di kantor pusat mereka yang berlokasi di Washington DC. Mereka melakukan skuat dan sit up di depan kerumunan siswa dan wartawan untuk menunjukkan apa yang terjadi setelah memakai pakaian tanpa gravitasi di bawah Artemis moon NASA.
"Ini adalah setelan pertama yang kami rancang dalam 40 tahun terakhir," kata Chris Hansen," seorang manajer di kantor desain pakaian antariksa NASA.
"Apa yang kamu lihat hari ini adalah prototipe dari pakaian bertekanan. Sistem pendukung kehidupan kembali di laboratorium di Houston,” tambahnya.
Pemerintahan Trump pada bulan Maret mengarahkan NASA untuk mendaratkan manusia di bulan pada tahun 2024, mempercepat tujuan untuk menjajah bulan sebagai tempat persiapan misi akhirnya ke Mars.
Satu setelan kain oranye akan dikenakan oleh para astronot ketika berada di dalam pesawat ruang angkasa. Astronot akan mengenakan setelan putih yang jauh lebih besar di permukaan bulan.
"Pakaian baru itu membuat astronot lebih mudah untuk berjalan, menekuk, dan berjongkok ketika berjalan di permukaan bulan," jelas Insinyur Luar Angkasa NASA, Amy Ross.
"Pada dasarnya, pekerjaan saya adalah mengambil bola basket, membentuknya seperti manusia, membuat mereka tetap hidup di lingkungan yang keras, dan memberi mereka mobilitas untuk melakukan pekerjaan mereka," tambahnya.
Perancangan pakaian baru tersebut merupakan perbaikan yang sangat dibutuhkan bagi pakaian astronot NASA. Astronot Christina Koch dan Anne McClain dijadwalkan untuk melakukan kunjungan ke wahana antariksa khusus perempuan di Stasiun Luar Angkasa Internasional pada Maret mendatang. Namun, misi itu dibatalkan karena tidak ada cukup pakaian antariksa yang tersedia di stasiun untuk mereka berdua.