Jakarta, Gatra.com - Sekretaris Dirjen Amerika Eropa (Amerop) Ratu Silvy Gayatri mengatakan Forum Bisnis Indonesia Amerika Latin dan Karibia (Indonesia-Latin America and the Caribbean Business Forum 2019, telah menghasilkan sejumlah komitmen investasi sebesar 5 milyar USD atau Rp70 trilyun di sektor pertambangan di Indonesia. Total kerja sama perdagangan mencapai 33,12 Juta USD atau sekitar Rp. 463,68 milyar atau meningkat sebesar USD 13,12 juta dari sebelum pembukaan kegiatan INA-LAC 2019.
“Kerja sama ini kita yakini akan memiliki efek berlipat dalam upaya mendukung peningkatan hubungan ekonomi Indonesia dengan kawasan Amerika Latin dan Karibia serta berkontribusi bagi peningkatan kemakmuran masyarakat di kedua kawasan,” kata Ratu di Jakarta, Rabu (16/10).
Ratu menjelaskan dalam Ina-LAC Business Forum 2019 ini juga menghasilkan sejumlah terobosan dalam penguatan kerja sama ekonomi dengan kawasan Amerika Latin dan Karibia, antara lain, kesepakatan untuk memulai dialog menuju pembentukan perjanjian kerja sama perdagangan antara Indonesia dengan Kolombia dan dengan Mercosur.
“Ditandatanganinya kesepakatan kerja sama antara LPEI (Indonesian Eximbank) dengan Bancoldex (Bank Ekspor-Impor Kolombia) yang tadi telah diserahkan oleh Dubes Kolombia kepada Direktur Eksekutif LPEI,” katanya.
Sejauh ini, lanjut Ratu LPEI baru memiliki kesepakatan kerja sama dengan Bancomext Meksiko yang ditandatangani tahun 2013.
Ratu menyebut selain melalui perdagangan dan investasi, telah dilaksanakan pula Kerja Sama Teknik khususnya di bidang pemberdayaan masyarakat, misalnya pemanfaatan batok kelapa untuk industri pariwisata di Belize, September 2018 (tahun lalu), pemanfaatan dan pengolahan bambu di Panama, pada Agustus 2019 dan pengembangan Small and Medium-Sized Enterprises (SMEs) di Suriname bulan September 2019.
“Kerja Sama Teknik dengan negara-negara di Kawasan Amerika Latin dan Karibia ini akan terus dilakukan dan dikembangkan,” katanya.
Selama dua hari sejak Selasa, rangkaian acara Indonesia-Latin America and the Caribbean Business Forum 2019 telah selesai.
“Sebelumnya, saya ingin menyampaikan terima kasih atas kehadiran dan kerja sama Kementerian Keuangan - Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia, Kementerian Perdagangan, Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), serta seluruh pihak yang telah mendukung pelaksanaan INA-LAC Business Forum 2019,” katanya.
Pelaksana tugas Dirjen Amerika Eropa ini menyebut melalui kerja sama erat antar Kementerian dan lembaga sehingga dapat menjalankan arahan Presiden dalam menggarap pasar non-tradisional (dalam hal ini Amerika Latin dan Karibia) sangatlah penting.
Dalam INA-LAC Business Forum 2019 telah hadir sekitar 270 peserta dari 18 negara Amerika Latin dan Karibia serta dari Indonesia. Para peserta telah mengikuti rangkaian kegiatan INA-LAC berupa kunjungan ke perusahaan PT Indah Kiat Pulp & Paper, diskusi panel, serta business matching.
Diketahui, INA-LAC Business Forum 2019 merupakan upaya mendorong hubungan ekonomi dengan pasar non-tradisional, serta mengeratkan hubungan ekonomi Indonesia dengan negara-negara di kawasan Amerika Latin dan Karibia ke dalam tindakan konkrit.
Hasil dari Forum ini akan terus ditindaklanjuti pada tahun 2020 dan seterusnya. Program kegiatan Ditjen Amerika dan Eropa Kemlu tahun 2020 sudah penuh dengan kegiatan tindak lanjut misalnya, akan dimulainya dialog untuk menuju perundingan perdagangan dengan Kolombia dan Mercosur, Working Group on Trade and Investment dengan Meksiko dan Panama, pengiriman misi bisnis ke Meksiko, Panama, Peru, Argentina, Chile, Kolombia, Kosta Rika dan Kawasan Karibia.