Medan, Gatra.com - PSMS Medan akan lakoni dua laga hidup mati di Liga 2. Pertama, saat bertemu dengan Persiraja Banda Aceh di Stadion Langsa, Kamis (17/10) dan hadapi Babel United di Stadion Kaharuddin Nasution, Senin (21/10) mendatang.
Laga pertama, hadapi Persiraja sudah didepan mata. Bawa 20 pemain, PSMS bertekad raup poin penuh demi meraih satu tiket tersisa melaju ke babak 8 besar.
"Kita bawa semua pemain dalam kondisi baik, dan kalau yang sakit-sakit pasti tidak kita bawa. Legimin sudah bergabung dan sejak kemarin sudah latihan tiga hari. Bruno secara regulasi lawan Persiraja sudah bisa main, tapi kalau lawan Babel tidak bisa," ungkap pelatih PSMS, Jafri Sastra.
Dikatakan eks pelatih PSIS ini, kemenangan menjadi harga mati bagi tim. Jika imbang bahkan kalah, tentu membuat langkah Legimin Raharjo dkk semakin berat untuk lolos ke babak delapan besar.
Meski tidak gampang bisa meraih kemenangan melawan Persiraja yang saat ini bercokol di papan atas klasemen sementara. Apalagi, Persiraja merupakan satu-satunya kontestan liga 2 yang meraih rekor baik berlaga di kandang.
Total 11 laga kandang, mampu diraih dengan kemenangan. Meski kali ini PSMS bertindak sebagai tuan rumah, namun Stadion Langsa kental dengan suporter Aceh.
“Mereka tim yang kuat, tim yang solid sudah pasti. Sampai sekarang mereka menguasai klasemen di grup wilayah barat. Mereka secara mental juga mungkin sudah persiapan menuju 8 besar, bukan lagi sisa pertandingan ini. Jadi, bagaimanapun kami harus punya persiapan lebih karena ini pertandingan penting bagi kami," jelasnya.
Faktor non teknis akan dihadapi skuad Ayam Kinantan. Meski statis sebagai tuan rumah, namun, Stadion Langsa tak banyak menguntungkan bagi PSMS. Meski berstatus tuan rumah, namun laga tersebut bisa dimaknai sebagai laga kandang rasa tandang.
Mengingat Stadion Langsa merupakan wilayah dari Provinsi Aceh. Bagi Jafri, hal itu tidak menjadi masalah, dan sudah menjadi resiko sebuah tim jika tidak mendapat izin.
"Kondisi realnya seperti ini, makanya harus kita terima saja. Di sini (Medan) tidak boleh mengadakan pertandingan. Bukan panitia tidak siap, tapi memang tidak dapat izin keramaian. Otomatis deadline jadwal kompetisi sudah disusun semua sama PT LIB. Yang harus kita sudahi wilayah barat dan timur. Kemudian muncul lagi babak 8 besar harus mengikuti lagi bagi tim yang lolos," pungkasnya.
Reporter: Iskandar